Pandangan Mahasiswa terhadap Privilege dari Good Looking

Abstract

Latar belakang: fenomena di kalangan masyarakat saat ini, penampilan menarik yang enak untuk dipandang merupakan hal yang sangat diperhatikan dan dianggap membawa keistimewaan tersendiri bagi orang-orang yang termasuk ke dalam golongan tersebut. Istilah good looking sering diberikan kepada orang-orang yang dianggap memiliki penampilan menarik dengan wajah tampan/cantik dan penampilan rapi. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan mahasiswa terhadap privilege dari good-looking. Metode: penelitian ini melibatkan 42 responden berusia 17-22 tahun dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan survey melalui google form yang disebarkan di media sosial. Pembahasan: Membahas pandangan dan pengalaman para responden mahasiswa mengenai privilege good-looking. Hasil: Mayoritas responden sebanyak 45,24% mewajarkan fenomena privilege yang didapatkan dari berpenampilan good-looking walaupun sebanyak 31,11% mengaku kecewa dengan masyarakat yang cenderung mengistimewakan orang berpenampilan good-looking. Kesimpulan: privilege bagi orang-orang yang berpenampilan good-looking memang benar terjadi di kalangan mahasiswa, sedikit atau banyak hal ini memang berdampak positif maupun negatif bagi kehidupan perkuliahan mereka, dengan hal tersebut mayoritas responden berupaya menjadi good-looking agar bisa mendapatkan keistimewaan dari good looking tersebut.

Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Stres pada Ibu Hamil dalam Menghadapi Persalinan

“…Pengalaman traumatis ibu dapat mempengaruhi stres pada ibu hamil, karena terkait dengan aspek psikologis. Pada ibu yang pertama kali melahirkan, belum ada bayangan mengenai apa yang akan terjadi saaat bersalin dan ketakutan karena sering mendengar cerita mengerikan dari teman atau kerabat tentang pengalaman saat melahirkan seperti seorang ibu atau bayi meninggal dan ini akan mempengaruhi persepsi ibu mengenai proses persalinan yang menakutkan (Amalia, 2009).…”