Padi Bagi Masyarakat Indonesia: Kajian Semantik Inkuisitif Pada Peribahasa Indonesia

Abstract

AbstrakKajian mengenai semantik inkuisitif belum begitu banyak dilakukan di Indonesia. Kajian ini merupakan kajian yang mencoba menjelaskan lebih mendalam mengenai nilai-nilai atau budi pekerti yang terdapat dalam peribahasa. Padi merupakan tanaman yang banyak ditemui di Indonesia karena merupakan sumber makanan pokok masyarakatnya. Penelitian ini menjelaskan bagaimana padi menurut pandangan masyarakat Indonesia yang terdapat dalam peribahasa. Pencipta peribahasa yang merupakan leluhur dari bangsa Indonesia menggunakan peribahasa sebagai sarana menyampaikan nasihat, sindiran ataupun larangan. Kajian menggunakan semantik inkuisitif adopsi dari Nor Hasimah (2014). Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu pemaparan data, analsis semantik kognitif, dan analisis semantik inkuisitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peribahasa padi dalam peribahasa berkombinasi dengan tumbuhan lainnya dan tidak berkombinasi. Kombinasi yang muncul adalah padi-illang dan padi-jagung. Padi bagi masyarakat Indonesia adalah, 1) kebaikan, 2) keutamaan, 3) kemakmuran, dan 4) kekayaan.

Meningkatkan Pemahaman Konsep Makna Asosiatif dalam Penggunaan Nama Burung Cucak Ijo dalam Perlombaan Burung Berkicau: Kajian Semantik

“…Palmer (1996: 36) dalam Ayu (2014) menggunakan istilah linguistik budaya untuk menggambarkan keterikatan antara bahasa dan kebudayaan (Wardoyo & Sulaeman, 2017). Bahasa memiliki berbagai norma kebudayaan yang mengatur jutentang perilaku kebahasaan anggota masyarakatnya (Kinanti & Rachman, 2019). Koenjaraningrat (1996) juga mengutarakan kebudayaan ialah keseluruhan pola ide, kegiatan, dan buatan karya manusia yang dijadikan untuk pembelajaran (Rini dkk., 2019).…”

Natural Elements in Malay Proverbs: An Inquisitive Semantic Analysis

“…Inquisitive semantics has seen growing application, as exemplified by studies on the lexical item 'Ayam' in Malay proverbs (Amran 2020), rice in Indonesian proverbs (Kinanti & Rachman 2019), and the element of birds in Malay pantun (Che Man & Jalaluddin, 2018). While prior research utilizing inquisitive semantics has examined various objects individually (Amran 2020;Kinanti & Rachman 2019;Che Man & Jalaluddin 2018), this study adopts a broader scope. It delves into the symbolic meanings of several objects categorized within the four main elements of nature in Malay culture: water, fire, earth, and air.…”