2021
DOI: 10.35316/jsapi.v12i1.887
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Optimalisasi Pembenihan Ikan Nila Merah Nilasa Oreochromis sp. Di Ukbat Cangkringan, Yogyakarta

Abstract: Abstract The aim of this study was to evaluate the optimization of Nilasa red tilapia fish Oreochromis niloticus breeding process at Work Unit Freshwater Aquaculture (WUFA) Cangkringan, Technology Development Center of Fisheries (TDCOF) Yogyakarta.  Nilasa red tilapia fish is one of the commodity that has advantages, including respond to artificial feed, grow fast, can live with high density and resistance to disease. WUFA Cangkringan was one of the government fisheries center which develop nilasa red ti… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
0
0
6

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(6 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
6
Order By: Relevance
“…Sedangkan pada induk betina memiliki ciri-ciri sebagai berikut: alat kelamin gonad berwarna merah dan membulat, posisinya tegak terhadap bagian ventral, bila distripping mengeluarkan telur berwarna kuning tua, dan perut membuncit atau agak melebar. Iskandar et al (2021) menyatakan bahwa ciri-ciri induk jantan memiliki bentuk tubuh besar dan membulat, warna tubuh lebih cerah, organ genital berupa tonjolan kecil dan meruncing, serta mulut lebih lebar. Induk betina memiliki bentuk tubuh lebih kecil dan memanjang, warna tubuh pudar, organ genital berbentuk cekung, serta mulut lebih kecil.…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Pemijahan Ikan Nila Salin (Oniloticus)unclassified
“…Sedangkan pada induk betina memiliki ciri-ciri sebagai berikut: alat kelamin gonad berwarna merah dan membulat, posisinya tegak terhadap bagian ventral, bila distripping mengeluarkan telur berwarna kuning tua, dan perut membuncit atau agak melebar. Iskandar et al (2021) menyatakan bahwa ciri-ciri induk jantan memiliki bentuk tubuh besar dan membulat, warna tubuh lebih cerah, organ genital berupa tonjolan kecil dan meruncing, serta mulut lebih lebar. Induk betina memiliki bentuk tubuh lebih kecil dan memanjang, warna tubuh pudar, organ genital berbentuk cekung, serta mulut lebih kecil.…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Pemijahan Ikan Nila Salin (Oniloticus)unclassified
“…Gambar 1. Tingkat Kelangsungan Hidup Benih Ikan Nila Sampai Ukuran 3-5 cm Berdasarkan hasil tersebut menunjukan bahwa tingkat kelangsungan hidup benih ikan nila masih rendah dibandingkan dengan pernyataan (BSN, 2009) yang menyatakan bahwa kelangsungan hidup mulai dari larva sampai ukuran 3-5 cm adalah 70% dan diperkuat oleh penelitian (Iskandar et al, 2021) bahwa selama masa pemeliharaan sampai dengan panen, persentase tingkat kelangsungan hidup (SR) sebesar 80%. Hasil dari pertumbuhan akhir yaitu pertumbuhan panjang rata-rata 4-5 cm/ekor dengan pertumbuhan berat rata-rata 2-3 gram/ekor pada kolam A, B, C, D, E masih dalam batas normal dimana menurut (BSN, 2009) menyatakan bahwa ukuran panjang 3-5 cm/ekor memiliki berat 2,5 gram/ekor.…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Tingkat Kelangsungan Hidupunclassified
“…Berdasarkan permasalahan kelangsungan hidup benih ikan nila yang masih rendah dibandingkan dengan referensi yang ada, selanjutnya dilakukan identifikasi permasalahan yang mempengaruhi rendahnya kelangsungan hidup benih ikan nila seperti pada Tabel 1. SR 80% (Iskandar et al, 2021) Berdasarkan indikator masalah yang mempengaruhi kelangsungan hidup benih ikan nila tersebut, selanjutnya akan dianalisa menggunakan analisa fishbone diagram untuk menentukan faktor-faktor penyebab permasalahan dari aspek man, machine, method dan material.…”
Section: Key Performance Indicatorunclassified
“…Kegiatan pengeringan dasar kolam dengan memanfaatkan terik sinar matahari selama 1-2 hari. Menurut Iskandar et al (2021) kegiatan pengeringan bertujuan unutk menghilangkan gas-gas beracun dan mempermudah penguraian bahan-bahan organik menjadi mineral. Kegiatan selanjutnya yaitu pengapuran dasar kolam menggunakan kapur tohor (CaO) sebanyak 200 g/m² dengan cara menebar kapur secara merata ke kolam pemeliharaan, kemudian kolam diisi air dengan memanfaatkan sumber air dari aliran sungai irigasi.…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Persiapan Wadah Pemeliharaan Calon Indukunclassified