Non-Thrombotic Pulmonary Embolism

Balasubramanian, Vijay; Aparnath, Malaygiri; Mathur, Jagrati

doi:10.5772/32700

Cited by 5 publications

(5 citation statements)

References 230 publications

(212 reference statements)

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…[3] “Feeding vessel sign” (distinct vessel leading into the center of a nodule) on CECT chest [Figure 2] is highly suggestive and may be seen in 67-100% cases of SPE. [4] Our patient too had a febrile illness, an extrapulmonary source of infection, a positive blood culture, and typical radiological findings suggesting SPE. Management comprises prompt administration of appropriate antibiotic therapy for 4-6 weeks and control of infectious source along with good surgical and supportive care.…”

mentioning

confidence: 89%

Septic pulmonary embolism following necrotizing fasciitis of the upper limb

Mullick

Sachdeva

Bundela

et al. 2013

J Anaesthesiol Clin Pharmacol

View full text Add to dashboard Cite

mentioning

confidence: 89%

Septic pulmonary embolism following necrotizing fasciitis of the upper limb

Mullick

Sachdeva

Bundela

et al. 2013

J Anaesthesiol Clin Pharmacol

View full text Add to dashboard Cite

“…Emboli septik merupakan emboli yang menyebar secara hematogen ke paru dan berasal dari beberapa jenis infeksi. 15 Emboli ini dapat mengakibatkan oklusi dari pembuluh darah pulmoner yang kecil-kecil di perifer dan mengakibatkan infark pulmoner yang pada akhirnya berkomplikasi menjadi mikroabses. 15 Disamping itu, ekstravasasi dari arteri bronkial atau yang disebut sebagai "perdarahan paru" dapat menyebabkan terjadinya konsolidasi di perifer.…”

Section: Patofisiologiunclassified

“…15 Emboli ini dapat mengakibatkan oklusi dari pembuluh darah pulmoner yang kecil-kecil di perifer dan mengakibatkan infark pulmoner yang pada akhirnya berkomplikasi menjadi mikroabses. 15 Disamping itu, ekstravasasi dari arteri bronkial atau yang disebut sebagai "perdarahan paru" dapat menyebabkan terjadinya konsolidasi di perifer. 15 Penyebab terjadinya kondisi ini terutama adalah penggunaan kateter intravaskuler dalam jangka waktu lama dan vegetasi dari EI.…”

Section: Patofisiologiunclassified

“…15 Disamping itu, ekstravasasi dari arteri bronkial atau yang disebut sebagai "perdarahan paru" dapat menyebabkan terjadinya konsolidasi di perifer. 15 Penyebab terjadinya kondisi ini terutama adalah penggunaan kateter intravaskuler dalam jangka waktu lama dan vegetasi dari EI. Kedua hal ini merupakan faktor predisposisi yang dimiliki oleh pasien sehingga komorbid emboli pulmoner septik dapat terjadi.…”

Section: Patofisiologiunclassified

See 1 more Smart Citation

Pendekatan Diagnosis dan Tatalaksana Endokarditis Infektif dengan Komplikasi Emboli Septik Pulmoner pada Pasien Hemodialisis Kronik

Siregar¹,

Loho²,

Alwi³

2017

JPDI

View full text Add to dashboard Cite

ABSTRAKPendahuluan. Endokarditis infektif (EI) pada pasien hemodialisis (HD) merupakan salah satu contoh EI yang terkait dengan perawatan kesehatan dan menjadi penyebab kematian kedua pada pasien HD setelah penyakit kardiovaskuler. Penggunaan kateter intravaskuler sebagai akses HD meningkatkan risiko kejadian bakteremia sebesar sepuluh kali lipat serta infeksi "metastatik" seperti EI dan emboli septik pulmoner sebesar 10-40%.Ilustrasi Kasus. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang dengan keluhan dyspnea d'effort, orthopnea, dan postnocturnal dyspnea, disertai batuk dengan bercak darah dan demam tinggi sejak lima hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien menjalani HD kronik selama 15 bulan dengan menggunakan catheter double-lumen (CDL). Dari pemeriksaan fisik didapatkan ronki basah kasar bilateral, murmur pansistolik grade 3/6 pada sela iga keempat linea sternalis sinistra, dan gallop S3. Pada ekokardiografi ditemukan vegetasi di katup trikuspid dan pemeriksaan CT-scan toraks memberikan gambaran emboli septik pulmoner. Didapatkan satu dari tiga kultur darah yang positif untuk infeksi methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Pengobatan dengan vankomisin yang adekuat selama enam minggu memberikan kemajuan klinis signifikan, meskipun pada ekokardiografi evaluasi masih didapatkan adanya vegetasi. Pasien kemudian menjalani operasi pengangkatan vegetasi, perbaikan katup jantung, dan penggantian CDL, dimana kondisinya semakin membaik dan masih menjalani HD secara rutin hingga saat ini.Simpulan. Pengenalan dini EI dan emboli septik pulmoner pada pasien yang menjalani HD kronik dengan akses kateter intravaskuler sangat penting agar tatalaksana awal yang adekuat dan komprehensif dapat dilakukan. Hal ini dapat memperbaiki kondisi klinis serta memperpanjang kesintasan hidup pasien.Kata kunci: endokarditis infektif, emboli septik pulmoner, hemodialisis kronik. PENDAHULUANPenelitian epidemiologi menunjukkan bahwa insiden tahunan Endokarditis infektif (EI) di negara-negara industri berjumlah 3 sampai 9 kasus per 100.000 orang. Lebih dari 50% penderita penyakit ini adalah laki-laki. 1 Jumlah ini lebih banyak diamati pada pasien dengan katup prostetik, intracardiac devices penyakit jantung bawaan sianotik, atau riwayat EI, meskipun banyak juga kasus EI ditemukan pada pasien yang tidak memiliki riwayat penyakit katup.Faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit EI adalah penyakit jantung rematik kronis, penyakit katup degeneratif, hemodialisis (HD), serta kondisi-kondisi penyerta seperti diabetes, infeksi HIV (human immunodeficiency virus), dan penggunaan narkoba suntik. 2 Perubahan signifikan yang terjadi pada epidemiologi penyakit ini adalah bahwa lebih dari sepertiga kasus EI yang dilaporkan dalam beberapa tahun terakhir berhubungan dengan perawatan kesehatan. 3 Hal ini yang menjelaskan mengapa proporsi pasien usia dewasa muda dan lanjut usia yang mengalami penyakit ini menjadi semakin tinggi.EI pada pasien HD merupakan salah satu contoh EI yang terjadi terkait dengan perawatan kesehatan....

show abstract

“…3,4 It was in 1937 that Brill and Robertson identified subacute cor pulmonale arising due to numerous pulmonary microvasculature tumor emboli. 5,6 Thereafter, PTTM was first described in 1990 by von Herbay et al in patients with metastatic carcinoma, after they identified intimal fibro cellular proliferation in their pulmonary arterial vessels. 7 Since then, PTE and PTTM have been reported in numerous malignancies.…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

Pulmonary Tumor Embolism and Pulmonary Tumor Thrombotic Microangiopathy Causing Rapidly Progressive Respiratory Failure: A Case Series

Rajdev

Madan

McMillan

et al. 2022

Journal of Investigative Medicine High Impact Case Reports

View full text Add to dashboard Cite

Pulmonary tumor embolism (PTE) and pulmonary tumor thrombotic microangiopathy (PTTM) are rare etiologies for rapidly progressive dyspnea in the setting of undiagnosed metastatic cancer. They occur most frequently in association with adenocarcinomas, with PTE being most frequently associated with hepatocellular carcinoma and PTTM being most commonly reported with gastric adenocarcinoma. Pulmonary tumor embolism and PTTM appear to be a disease spectrum where PTTM represents an advanced form of PTE. Pulmonary tumor embolism and PTTM are mostly identified postmortem during autopsy as the antemortem diagnosis remains a clinical challenge due to the rapidly progressive nature of these rare diseases. We report 2 cases of rapidly progressive respiratory failure leading to death, due to tumoral pulmonary hypertension resulting from PTE and PTTM, diagnosed postmortem. Both of the patients were middle-aged females, nonsmokers, and had a gastrointestinal source of their primary malignancy.

show abstract

Non-Thrombotic Pulmonary Embolism

Cited by 5 publications

References 230 publications

Septic pulmonary embolism following necrotizing fasciitis of the upper limb

Septic pulmonary embolism following necrotizing fasciitis of the upper limb

Pendekatan Diagnosis dan Tatalaksana Endokarditis Infektif dengan Komplikasi Emboli Septik Pulmoner pada Pasien Hemodialisis Kronik

Pulmonary Tumor Embolism and Pulmonary Tumor Thrombotic Microangiopathy Causing Rapidly Progressive Respiratory Failure: A Case Series

Contact Info

Product

Resources

About