The platform will undergo maintenance on Sep 14 at about 7:45 AM EST and will be unavailable for approximately 2 hours.
2018
DOI: 10.2139/ssrn.3259066
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Non-Performing Loans, Cost of Capital, and Lending Supply: Lessons from the Eurozone Banking Crisis

Abstract: This paper develops a theoretical model as a foundation of empirical analysis of the transmission channel of non-performing loans (NPLs) on bank cost of capital, credit and liquidity creation in the Eurozone. Empirical results confirm the model's predictions and suggest that holding non-performing loans increases the cost of capital for banks in the short-term and the long-term. Moreover, the increased cost of capital reduces credit and liquidity creation, and the more so the less capitalized is the bank. This… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2020
2020
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 35 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…NPL (Non Performing Loan) dijadikan alat ukur rasio kualitas aset, karena semakin tinggi nilai NPL mencerminkan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar dan bank mengalami kerugian. Selain itu, kinerja bank dapat dinilai dari kecukupan modal yang menjadi hal penting dalam berdirinya suatu bank, karena menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana yang digunakan sebagai cadangan untuk mengatasi kerugian sebagai akibat dari aktiva yang berisiko seperti penyaluran kredit, penyertaan surat berharga, maupun tagihan pada bank lain yang harus dibiayai oleh modal sendiri (Chiesa & Mansilla-Fernandez, 2018;Ozili, 2019;Yang, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…NPL (Non Performing Loan) dijadikan alat ukur rasio kualitas aset, karena semakin tinggi nilai NPL mencerminkan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar dan bank mengalami kerugian. Selain itu, kinerja bank dapat dinilai dari kecukupan modal yang menjadi hal penting dalam berdirinya suatu bank, karena menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana yang digunakan sebagai cadangan untuk mengatasi kerugian sebagai akibat dari aktiva yang berisiko seperti penyaluran kredit, penyertaan surat berharga, maupun tagihan pada bank lain yang harus dibiayai oleh modal sendiri (Chiesa & Mansilla-Fernandez, 2018;Ozili, 2019;Yang, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified