Jalan tol atau yang biasa disebut sebagai jalan bebas hambatan adalah alternatif untuk mengatasi kemacetan lalu lintas dan mempersingkat jarak dari suatu tempat ke tempat lainnya. Jumlah kendaraan yang lalu lang di jalan tol terus meningkat setiap tahunnya. PT Jasa Marga Tbk mengungkapkan bahwa jumlah kendaraan yang melewati jalan tol pada tahun 2013 mencapai 1257,42. Tingginya volume kendaraan ini tentunya sangat mempengaruhi kondisi lingkungan di pintu tol. Kondisi lingkungan di pintu tol yang buruk membuat operator berpotensi merasa tidak nyaman sehingga mempengaruhi performa kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh polusi udara, kebisingan, dan getaran yang dianggap sebagai faktor lingkungan paling mengganggu, dengan menggunakan peralatan Haz dust IV, Noise Dosimeter, HVM 100, time study, dan kuisioner. Dengan menggunakan metode statistik regresi linear berganda, diperoleh ketiga faktor lingkungan berbanding lurus dengan waktu transaksi operator (time study), dimana polusi udara merupakan faktor yang paling signifikan secara statistik diikuti oleh getaran dan kebisingan.