The platform will undergo maintenance on Sep 14 at about 7:45 AM EST and will be unavailable for approximately 2 hours.
2017
DOI: 10.33633/andharupa.v3i01.1287
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Nilai Kemanusiaan dalam Bingkai Pluralisme dan Multikulturalisme dalam Komik “Sandhora” (1970) Karya Teguh Santosa

Abstract: AbstrakWajah perkomikan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh kondisi zaman. Komik “Sandhora” tidak hanya mengungkapkan gejala-gejala seniman penciptanya, namun juga merefleksikan kondisi sosio-kultural pada masa itu dan pemikiran ideologis kebudayaan Nusantara, dan patut diduga memiliki komitmen yang kuat terhadap paradigma estetik humanisme universal. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan makna primer, sekunder dan intrinsik yang membentuk dunia motif artistik, gambar komik, dan nilai simbolik dalam ko… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
2
0

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
3
1

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 2 publications
0
2
0
Order By: Relevance
“…Tahap ketiga yaitu interpretasi ikonologi merupakan tahap terakhir yang memegang peranan penting pada teori ini. langkah interpretasi ikonologi adalah tahap esensial dalam memahami makna yang terkandung atau isi dalam karya seni secara utuh (Nirwana & Ginting, 2017). Pada langkah ini dibutuhkan kepekaan dalam memahami pandangan hidup seniman atau perajin yang melatar belakangi proses dan hasil karya mereka dengan prinsip korektif sejarah kebudayaan untuk mempertajam analisis.…”
Section: Interpretasi Ikonologiunclassified
“…Tahap ketiga yaitu interpretasi ikonologi merupakan tahap terakhir yang memegang peranan penting pada teori ini. langkah interpretasi ikonologi adalah tahap esensial dalam memahami makna yang terkandung atau isi dalam karya seni secara utuh (Nirwana & Ginting, 2017). Pada langkah ini dibutuhkan kepekaan dalam memahami pandangan hidup seniman atau perajin yang melatar belakangi proses dan hasil karya mereka dengan prinsip korektif sejarah kebudayaan untuk mempertajam analisis.…”
Section: Interpretasi Ikonologiunclassified
“…Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu suatu proses penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis ataupun lisan dari objek dan perilaku yang diamati. Menurut Moleong (2005) metode kualitatif yang bersifat deskriptif ialah data yang di kumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Penerapan metode kualitatif pada penelitian ini bersifat deskriptif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata dalam bentuk suatu kutipan yang mempunyai arti lebih dari sekedar kata, bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis dan objektif yang menjadi masalah penelitian lalu menganalisis dan menafsirkan data yang ada.…”
Section: Metode Penelitianunclassified
“…In 2015, his biography was published in the form of an anthology written by several academics and comic practitioners, entitled Maestro of Darkness: Teguh Santosa, 1942 published by Media Nusa Creative in Malang, which published its second printing in 2016. Various scholarly publications discussed his works from the perspective of humanism and pluralism, specific to the comic Sandhora by Aditya Nirwana and later developed into the book Menimbang Sandhora (Nirwana & Ginting 2017;Nirwana 2018). Others specifically discussed his wayang comic, comparing his visual style with the latest wayang comic.…”
Section: Wayang Comics and Teguh Santosamentioning
confidence: 99%