Nilai Kalor Bahan Bakar Plastik Polypropilene (Bbpp) Hasil Pyrolisis Dengan Campuran Premium Dan Octane Booster

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh dua hal: pencarian bahan bakar alternatif bersumber non pangan serta semakin menumpuknya sampah plastik. Melalui proses pyrolisis, plastik polypropilene dapat dirubah menjadi bahan bakar cair. Bila bahan bakar plastik polypropilene (BBPP) ingin digunakan pada engine maka ada beberapa standar yang harus dipenuhi. Nilai kalor tinggi merupakan salah satu standar dimaksud. Pengujian nilai kalor BBPP dilakukan untuk 5 macam spesimen yaitu BBPP murni, BBPP + premium dengan konsentrasi campuran 10%, 15%, 20%, serta BBPP + octane booster dengan campuran 1:1. Hasil pengujian nilai kalor dengan menggunakan bomb calorimeter didapatkan nilai kalor BBPP murni 100% sebesar 11.111,264 kcal/gram. Pada campuran BBPP + bensin premium didapatkan nilai kalor tertinggi pada campuran 10% sebesar 11.405,911 kcal/gram. Pada campuran BBPP + octane booster didapatkan nilai kalor sebesar 11.203,163 kcal/gram. Nilai kalor BBPP murni ataupun campuran ternyata masih dibawah nilai kalor premium sebagai bahan bakar acuan yang sebesar 11.414,453 kcal/gram. Untuk saat ini pemakaian BBPP pada engine tanpa modifikasi merupakan suatu tindakan yang memaksakan mesin bekerja dibawah kondisi idealnya. Upaya peningkatan nilai kalor BBPP perlu dilakukan bila ingin dipakai sebagai bahan bakar alternatif untuk engine. Peningkatan nilai kalor BBPP bisa dilakukan dengan proses pemurnian ulang.

The teaching factory (TEFA) pilot project of transportation system engineering as an opportunity in the department of engineering at Politeknik Negeri Jember

“…The most common type of plastic waste produced is polypropylene. The tool used to melt plastic waste is an incinerator designed in previous studies [10]. Figure 1 informs that to burn 5 kg of polypropylene plastic material to produce 0.8 liters of liquid Polypropylene fuel it takes 120 minutes at a temperature of 220˚C and to burn 10 kg of plastic waste it takes 145 minutes at a temperature of 240˚C also to produce 2.65 liters fuel require 15 kg waste it takes 220 minutes at 250 o C. Meanwhile, to produce 3.7 liters of Polypropylene liquid fuel, it takes 20 kg of plastic waste and takes 310 minutes with a temperature of 280˚C.…”

“…The groups that will be formed in the TEFA Pilot of Transportation System Engineering include the production of spare parts (Y1), services (Y2) and bio-fuel (Y3) with CIPP analysis. Fuel production includes: gasoline motor fuel with the addition of an induction tube [8], EFI vehicle fuel misting system [9], pyrolyzed polypropylene plastic fuel with a premium mixture and octane booster [10], and biodiesel fuel from seed oil avocado [11]. The spare part production subsystem includes: industrial biosystem technology [12], Exhaust Pipe Fuel Preheating System (EP2FS) [13][14], and agrofiber composite rubber reinforced ramie fiber [15].…”

Pengurangan Kadar Gas Buang Mesin Bensin 4 Silinder Dengan Metode Campuran Octane Booster

“…Zat additive yang seing disebut sebagai fuel vitamin juga memiliki fungsi meningkatkan performance suatu CO2 kendaraani dari awal durabilitis serta akselerasi dan juga hingga power kendaraan. (Budiprasojo & Pratama, 2016).…”

Optimization Design for Manufacturing and Assembly Method in Multifeedstock Jember Biodiesel Processor

“…Making a biodiesel is more environment friendly than making a pyrolysis fuel. Using a pyrolysis fuel in an internal combustion engine still need future research because its low similarity characteristic compared to fossil fuel [6]. Using a pyrolysis fuel in a internal combustion engine making a engine running roughly, increasing carbon deposit, and decrease the engine performance [7].…”