New Nabataean inscriptions from Umm al‐Jimāl

Said, Salah; Al-Ghul, Omar

doi:10.1111/j.1600-0471.2007.00286.x

Cited by 2 publications

(2 citation statements)

References 6 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Moreover, the only tombstones of females reported by Khairy (2000) and Said and al-Hamad (2004) have rounded heads.…”

Section: Nbyðmentioning

confidence: 86%

New Nabataean Inscriptions From Umm El-Jimal Area, Jordan

Khairy¹,

al-Jbour²

2012

Palestine Exploration Quarterly

View full text Add to dashboard Cite

This article describes three inscribed Nabataean Tombstones from the Umm el-Jimal area, dated to the first half of the second century AD. They represent a new additional supplement to the previously known Nabataean inscriptions from the Southern Hauran and Umm el-Jimal areas. The three inscriptions described here indicate that there is a definite correlation between the Nabataean, Safaitic and Arabic proper names and their Greek counterparts, e.g. ʿqrab, yÐwr, ʿmrw, and ¬wrw.

show abstract

“…Moreover, the only tombstones of females reported by Khairy (2000) and Said and al-Hamad (2004) have rounded heads.…”

Section: Nbyðmentioning

confidence: 86%

New Nabataean Inscriptions From Umm El-Jimal Area, Jordan

Khairy¹,

al-Jbour²

2012

Palestine Exploration Quarterly

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Pemimpin berperan mengatur tata laksana kebudayaan, selain itu, pemimpin juga sebagai penerus tradisi kebudayaan. Max Weber (Mas'ud, 2007) mengatakan, ada tiga tipe pemimpin atau kepemimpinan yang berkembang dalam masyarakat, yakni tipe karismatik, tradisional dan legal. Tipe karismatik, kepemimpinan ini dibangun atas landasan keyakinan orang-orang akan kesakralan sang pemimpin yang tidak boleh dipertanyakan.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Pola Komunikasi Kepala Suku Dalam Pelestarian Budaya Pernikahan Dan Kesenian Tradisonal

Hidayatullah¹

2023

jkk

View full text Add to dashboard Cite

Penelitian ini dilatarbelakangi realitas keberagaman identitas yang dimiliki manusia. Bahwa manusia baik sebagai individu maupun kelompok, memiliki ciri masingmasing yang disebut budaya atau kebudayaan. Begitu juga dengan kebudayaan masyarakat Donggo (dou Donggo) di Bima, NTB. Dou Donggo merupakan masyarakat asli suku Mbojo (Bima), yang mendiami salah satu wilayah administratif kecamatan di Kabupaten Bima, yaitu Kecamatan Donggo. Dou Donggo menjadi bagian masyarakat Bima yang masih memegang teguh nilainilai kebudayaan asli suku Mbojo. Kepatuhan mereka dengan tetap memegang teguh nilainilai kebudayaan, tidak terlepas dari peran pemimpin mereka, yakni Ncuhi. Ncuhi merupakan sebutan dou donggo untuk kepala sukunya. Menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan studi lapangan di Desa Kala, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, peneliti meneliti bentuk komunikasi Ncuhi dalam upayanya melestarikan budaya pernikahan dan kesenian tradisional dou Donggo. Dari hasil penelitian ditemukan, keberadaan Ncuhi sebagai penerus atau pewaris kebudayaan lokal tidak lagi berfungsi secara maksimal. Ncuhi hanya melakukan komunikasi antarpersonal, kelompok dan publik kepada generasi yang lebih muda untuk mewarisi nilainilai kebudayaan. Tidak ada lagi komunikasi secara organisasi, maupun menyebarkan dengan media massa untuk melestarikan kebudayaan pernikahan dan kesenian.

show abstract

New Nabataean inscriptions from Umm al‐Jimāl

Abstract: Three previously unpublished Nabataean inscriptions from Umm al‐Jimāl (Jordan), as well as one published by Enno Littmann, are presented here. Emphasis is placed on the personal names attested in the inscriptions.

Cited by 2 publications

References 6 publications

New Nabataean Inscriptions From Umm El-Jimal Area, Jordan

New Nabataean Inscriptions From Umm El-Jimal Area, Jordan

Pola Komunikasi Kepala Suku Dalam Pelestarian Budaya Pernikahan Dan Kesenian Tradisonal

Contact Info

Product

Resources

About