2020
DOI: 10.19106/jmedscisi005203202010
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Neurological findings in patients with COVID-19: a systematic review

Abstract: Since the emerging of the severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) infection in Wuhan, China at the end of 2019, the coronavirus disease 2019 (COVID-19) has become pandemic for months. Due to fast increased number of the positive patients with COVID-19, SARS-CoV-2 is considered highly pathogenic virus with various clinical presentations. Apart from the typical respiratory symptoms, neurological complains in COVID-19 involving central and peripheral nervous systems have been reported. This p… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 22 publications
(77 reference statements)
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Pemakaian APD sebagai upaya untuk menciptakan keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kesehatan. Kepatuhan penggunaan APD dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu faktor predisposisi (usia, masa kerja, pengetahuan, sikap, dan tingkat pendidikan), faktor pemungkin (sarana dan prasarana/fasilitas) dan faktor penguat (sikap petugas kesehatan dan peraturan yang berlaku) (7) .…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pemakaian APD sebagai upaya untuk menciptakan keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kesehatan. Kepatuhan penggunaan APD dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu faktor predisposisi (usia, masa kerja, pengetahuan, sikap, dan tingkat pendidikan), faktor pemungkin (sarana dan prasarana/fasilitas) dan faktor penguat (sikap petugas kesehatan dan peraturan yang berlaku) (7) .…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Whilst there are eleven drugs used for PAH treatment, only two drug classes are commonly used in Indonesia. Prostacyclin analogs (beraprost and iloprost) and oral PDE-5i (sildenafil) are the currently available PAH drug classes in Indonesia [26,27]. ET-RAs (bosentan, ambrisentan and macitentan) approved for the treatment of high-risk PAH patients (WHO FCs III-IV) are not accessible in Indonesia [15,26].…”
Section: Management Of Pah In Indonesiamentioning
confidence: 99%
“…Penyebaran virus ke SSP melalui saraf olfaktori yang mungkin berperan dalam anosmia dan respon inflamasi dapat mempengaruhi reseptor perasa pada lidah yang menimbulkan ageusia. [38][39] Selama masa pandemi, anosmia dan ageusia onset baru dan tiba-tiba, tanpa cedera kepala atau obstruksi nasal perlu dicurigai sebagai infeksi COVID-19. 38,40 SARS-CoV-2 telah dilaporkan sebagai pencetus Guillain-Barré Syndrome (GBS) pada beberapa laporan kasus.…”
Section: Manifestasi Sistem Saraf Tepiunclassified