2020
DOI: 10.20473/mozaik.v19i2.13890
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Narasi Subjek Perempuan Dalam Gadis Kolot (1939) Karya Soe Lie Piet

Abstract: Karya sastra di era kolonial yang ditulis laki-laki menunjukkan sebuah gagasan tentang narasi subjek perempuan. Hal itu salah satunya muncul dalam teks Gadis Kolot (1939) karya Soe Lie Piet. Tujuan atau permasalahan dalam tulisan ini adalah (1) seperti apa teks Gadis Kolot (1939) menarasikan konstruksi identitas perempuan dan (2) mengapa pengarang sebagai wakil kelompok menghadirkan konstruksi perempuan. Sudut pandang yang digunakan adalah feminis pascakolonial, terutama konsep pembentukan identitas perempuan.… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
Order By: Relevance
“…Novel ini menceritakan tentang hubungan keluarga atau usaha menyatukan keluarga besar bangswan Siti Mariah yang tercerai berai akibat kapitalisme Eropa dan politik ras kolonialisme. Hibriditas dan identitas yang ambivalensi dimainkan oleh para tokoh cerita dari kalangan pribumi beserta keturunan Indo atau tersingkirkannya kelas Indo Eropa akibat kedatangan atau dominasi warga Eropa totok (Susanto, 2019).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Novel ini menceritakan tentang hubungan keluarga atau usaha menyatukan keluarga besar bangswan Siti Mariah yang tercerai berai akibat kapitalisme Eropa dan politik ras kolonialisme. Hibriditas dan identitas yang ambivalensi dimainkan oleh para tokoh cerita dari kalangan pribumi beserta keturunan Indo atau tersingkirkannya kelas Indo Eropa akibat kedatangan atau dominasi warga Eropa totok (Susanto, 2019).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Analisis novel dari berbagai perspektif merupakan kajian yang kontributif karena karya sastra ada untuk memberi arti bagi masyarakat sebagai refleksi fenomena yang terjadi dalam kehidupan. Karya sastra menjadi kajian menarik yang salah satunya dapat dikemas dalam kajian kritik sastra feminis (Suwastini 2013;Susanto, 2019), ditinjau dari unsur psikologis bagaimana sang tokoh bertahan di tengah banyak peristiwa penyebab trauma dan ketidakpercayaan diri (Alosman & Raihanah, 2020), bahkan aspek mistisisme terkait keberadaan tokoh cerita (Setiawan & Musaffak, 2019). Analisis karya sastra juga dapat menengok pada peristiwa perbudakan sebagai bagian dari sejarah peradaban manusia (Ramin & Roshnavand, 2017) dan analisis tentang perempuan dan suatu bangsa dapat dilihat dari karya narasi yang diciptakan para diasporanya (Zeiny, Yusof, & Talarposhti, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified