Mycorrhizae helper bacteria for managing the mycorrhizal soil infectivity

Abstract

Arbuscular mycorrhizal fungi are major components of soil microbiota and mainly interact with other microorganisms in the rhizosphere. Mycorrhiza establishment impacts the plant physiology and some nutritional and physical properties of the rhizospheric soil. These effects alter the development of the root or mycorrhizas resulting from the activity of soil microorganisms. The rhizosphere of mycorrhizal plants (mycorrhizosphere), is inhabited by large microbial activities responsible for several key ecosystem processes. This review is focused on the microbial interactions between mycorrhizal fungi and components of rhizosphere microbiota and highlight the agronomic potentialities of the Mycorrhiza Helper Bacteria on mycorrhiza formation. The main conclusion is that this MHB effect in the rhizosphere of mycorrhizal plants, enhance plant fitness and soil quality and are of great interest to ensure sustainable agricultural development and ecosystem functioning.

Interaction with the entomopathogenic fungus Beauveria bassiana influences tomato phenome and promotes resistance to Botrytis cinerea infection

“…Normally, BMs promote plant growth either by directly facilitating nutrient uptake (as biofertilizers) or by modulating (stimulating) plant hormone levels (Russo et al, 2022). Improved nutrient uptake is frequent in the case of soil BMs that do not act as endophytes (Nasslahsen et al, 2022), although it was reported that B. bassiana might enhance nutrient availability, particularly soluble phosphate (Barra-Bucarei et al, 2019a). Endophytization is more likely to activate plant hormones, especially those involved in plant growth and development (Waadt et al, 2022).…”

Kandungan Hormon dan Pertumbuhan Tanaman pada Bioassay Bibit Kentang yang Diberi Fungi Mikoriza Arbuskula dan Mycorrhizal Helper Bacteria

“…MHB juga diketahui menghasilkan beberapa senyawa volatil maupun non volatil seperti CO2, tiamin dan 2-methylisoborneol yang meregulasi germinasi spora (Nasslahsen et al, 2022;Guarnizo et al, 2023). Namun demikian informasi tentang pengujian kemampuan FMA maupun MHB untuk meningkatkan pertumbuhan bibit kentang secara in vitro dalam menghasilkan hormon, asam organik maupun enzim masih terbatas (Minemba et al, 2019).…”

“…Pertumbuhan Planlet Kentang yang Diberi FMA dan MHB Hasil pengukuran terhadap pertumbuhan planlet kentang pada media MS yang diberi perlakuan FMA dan MHB menunjukkan bahwa perlakuan kontrol pertumbuhannya lebih rendah yang diamati melalui bobot segar tanaman (Tabel 3). Tinggi tanaman pada kultur tempat akar tumbuh merupakan kriteria aktivitas stimulan pertumbuhan (Nasslahsen et al, 2022) Temuan penelitian ini mengkonfirmasi bahwa prekursor fitohormon dihasilkan oleh kultur yang diberi bakteri dan eksudat akar dari tanaman merupakan sumber triptofan (Hajare et al, 2021).…”

“…Penggunaan teknik in vitro untuk tujuan perbanyakan vegetatif merupakan teknik yang cukup maju dalam teknik kultur jaringan karena memiliki keunggulan antara lain: (1) bahan tanaman yang dipergunakan lebih kecil, sehingga tidak merusak tanaman induk, (2) lingkungan tumbuh kultur aseptik dan terkendali, (3) kecepatan perbanyakan tinggi, (4) dapat menghasilkan benih bebas penyakit dari induk yang telah terinfeksi patogen internal, serta (5) membutuhkan tempat yang relatif kecil untuk menghasilkan jumlah benih yang banyak (Gallou et al, 2009) Seiring dengan kebutuhan benih berkualitas yang terus meningkat, maka FMA diperlukan untuk diberikan lebih dini pada budidaya tanamannya, yaitu mulai dari fase produksi bibit baik secara kultur jaringan (in vitro) maupun in vivo (Sortibrán et al, 2019). Untuk meningkatkan efektivitas FMA, terdapat mikroorganisme lain dari golongan bakteri yang dikenal dapat membantu kinerja FMA, yaitu Mycorrhizal Helper Bacteria (MHB) (Nasslahsen et al, 2022;Wang et al, 2022a). Pemanfaatan FMA maupun MHB pada tanaman kentang terus mengalami perkembangan (Lallawmkima et al, 2018), akan tetapi kajian maupun informasi mengenai mekanisme interaksi kedua mikroba tersebut, khususnya FMA dan MHB pada stek kentang in vitro dalam kultur jaringan masih sangat terbatas.…”

Understanding and exploring the diversity of soil microorganisms in tea (Camellia sinensis) gardens: toward sustainable tea production

“…Bacteria that function actively as mycorrhizal fungal enhancers are found in (1) the Proteobacteria, specifically within the bacteria genera: Pseudomonas, Agrobacterium, Azospirillum, Azotobacter, Burkholderia, Bradyrhizobium, Enterobacter, Klebsiella and Rhizobium species, (2) the Actinobacteria including Rhodococcus, Streptomyces and Arthrobacter sp., and (3) the Firmicutes that include Bacillus, Brevibacillus and Paenibacillus sp. (Martin, 2016;Nasslahsen et al, 2022). These mycorrhizal helper bacteria may also perform several other functions not limited to enhancing AMF, such as plant growth promoting activities through the production of phytohormones (Sangwan and Prasanna, 2022), and they are widespread in tea garden soils.…”