2018
DOI: 10.29300/jpkth.v7i2.1595
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Mu’tazilah; Sejarah Dan Perkembangannya

Abstract: Perpecahan umat Islam tidak berhenti pada ranah pemikiran namun juga telah masuk pada ranah action, bukan hanya perbedaaan pendapat namun juga berbeda aliran, dan diperparah lagi perbedaan itu berkahir dengan pertumpahan darah. Dari rangkaian diatas maka penulis mencoba mengurai kembali sejarah penyebab perpecahan umat Islam dalam sudut pandang salah satu aliran yang fenomenal dalam sejarah pemikiran Islam agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap generasi selanjutnya.Adapun tulisan ini membahas tentang bagai… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Sementara menurut Hasan Al-Bashri seorang mukmin yang berdosa besar statusnya masih seorang mukmin. (Rohidin, 2018) Mutazilah dikenal dengan golongan yang membawa persoalan teologi tidak hanya dalam Khazanah pemikiran sempit tetapi secara mendalam dan bersifat filosofis. Dalam pembahasannya, Mutazilah dikenal dengan istilah kaum Rasionalisme Islam karena kekhasan mereka menggunakan akal dalam setiap pembahasannya.…”
Section: Mutazilah : Diantara Kebebasan Berfikir Dan Kehendak Tuhanunclassified
See 1 more Smart Citation

Mutazilah : Diantara Kebebasan Berfikir Dan Kehendak Tuhan

Muhammad Zaky Dhiyaul Haq,
Billy Ramadhan,
Dini Amalia Salsabila
et al. 2024
JURRAFI
“…Sementara menurut Hasan Al-Bashri seorang mukmin yang berdosa besar statusnya masih seorang mukmin. (Rohidin, 2018) Mutazilah dikenal dengan golongan yang membawa persoalan teologi tidak hanya dalam Khazanah pemikiran sempit tetapi secara mendalam dan bersifat filosofis. Dalam pembahasannya, Mutazilah dikenal dengan istilah kaum Rasionalisme Islam karena kekhasan mereka menggunakan akal dalam setiap pembahasannya.…”
Section: Mutazilah : Diantara Kebebasan Berfikir Dan Kehendak Tuhanunclassified
“…Kemudian dua sifat ini direduksi Kembali menjadi satu yaitu keesaan. (Rohidin, 2018) Selanjutnya dalam pandangan Mutazilah, Al Quran memiliki kedudukan sebagai pelengkap dari kekuataan akal manusia. Karena menurut mereka akal memiliki kekuatan luar biasa yang memungkinkan manusia melakukann hal yang penting meski tidak mendapat bimbingan wahyu, yaitu 1) akal manusia dapat mengetahui tuhan 2) akal manusia bisa berterima kasih kepada tuhan atas apa yang diberikan tuhan.…”
Section: Mutazilah : Diantara Kebebasan Berfikir Dan Kehendak Tuhanunclassified

Mutazilah : Diantara Kebebasan Berfikir Dan Kehendak Tuhan

Muhammad Zaky Dhiyaul Haq,
Billy Ramadhan,
Dini Amalia Salsabila
et al. 2024
JURRAFI
“…Kaum Asy'ariyah memiliki pendangan yang berbeda dengan kaum Mu`tazilah, aliran ini berpandapat bahwa Tuhan mempunyai sifat. 18 Menurut kaum Asy`ariyah bahwa sifat Tuhan yang dimilik tidak dapat diingkari karena perbuatan-perbuatanNya yang mengetahui. Tuhan mempunyai pengetahuan, kemauan, dan daya.…”
Section: Seputar Ketuhan Dalam Mazhab Kelasikunclassified
“…Justice is not only rewarding someone who does good and punishing someone who does evil, but also God has an obligation to give and punish it. The view 'God is obliged to make what is best for humans' has a very broad meaning, for example, does not give too heavy a burden for humans so that it is difficult for them to do so, sending prophets, giving man power so that he is able to carry out these commands and so on (Rohidin 2018). These are all ways and facilities by which God wills and carries out these obligations.…”
Section: Justice In the Perspective Of Muslim Theologiansmentioning
confidence: 99%