Pasien gagal jantung merupakan salah satu kelompok pasien yang memiliki risiko tinggi mengalami hiponatremia. Selain masalah diagnosis, permasalahan terapi juga banyak dijumpai dalam penanganan hiponatremia. Di tengah minimnya hasil uji klinis terapi konvensional untuk penanganan hiponatremia, hasil uji klinis obat-obat golongan antagonis reseptor arginine vasopressin atau yang dikenal dengan golongan vaptan membawa harapan baru untuk penanganan hiponatremia pada pasien gagal jantung. Tulisan ini merupakan hasil telaah pustaka terhadap artikel-artikel hasil penelitian dan pengkajian yang relevan yang ditelusuri dengan menggunakan kata kunci heart failure, hyponatremia, argininevasopressin, arginine-vasopressin receptor antagonist dan vaptan. Hasil uji klinis golongan vaptan pada pasien gagal jantung menunjukkan bahwa obat-obat tersebut secara efektif meningkatkan kadar natrium dalam darah dengan efek samping ringan yang umumnya dapat ditoleransi. Berdasarkan hasil uji klinis, conivaptan dan tolvaptan disetujui oleh Food and Drug Administration di Amerika untuk digunakan dalam penanganan hiponatremia pada pasien gagal jantung. Namun, banyak pakar mengajukan pertanyaan kritis terhadap hasil uji klinis obat-obat golongan vaptan ini dan masih meragukan penggunaannya untuk penanganan hiponatremia. Tulisan ini mengulas secara ringkas tentang hiponatremia pada pasien gagal jantung dan peran hormon arginine vasopressin (AVP), aspek farmakologi dan hasil uji klinis beberapa obat golongan vaptan, serta beberapa pertanyaan yang masih tersisa dari hasil uji klinis obat-obat tersebut.