Motivasi Belajar pada Siswa dari Keluarga Broken Home

Abstract

Motivasi belajar dapat diperoleh dari keluarga. Keluarga yang harmonis dapat menciptakan motivasi belajar yang baik. Namun, di masa modern ini banyak ditemui keluarga yang tidak harmonis. Keadaan tersebut membuat siswa mengalami broken home hingga berakibat menurunnya motivasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran motivasi belajar pada siswa dari keluarga broken home. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel yakni purposive sample adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini peneliti memilih sampel dengan kriteria dimana siswa yang broken home dengan rentang usia 13-14 tahun. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 40 orang remaja. Hasil penelitian ditemukan bahwa motivasi belajar pada siswa broken home di SMPN X pada kategori rendah dengan presentase 65.0% (26 orang siswa) dan kategori tinggi dengan presentase 35.0%(14 orang siswa). Hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin ditemukan tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian berdasarkan aspek-aspek ditemukan hasil tertinggi pada aspek optimis dalam belajar dengan mean 23.40% dan hasil terendah pada aspek keinginan untuk memahami dan menguasai apa yang dipelajari dengan mean 7.22%. Dan hasil penelitian berdasarkan tempat tinggal ditemukan hasil tertinggi tinggal bersama keluarga (kerabat) dengan mean 56.36 dan hasil terendah tinggal bersama orangtua dengan mean 50.92.