2010
DOI: 10.5398/medpet.2010.33.2.95
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Morfologi dan Biometri Spermatozoa Anoa (Bubalus Sp.) yang Diwarnai dengan Pewarna William’s dan Eosin-Nigrosin

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

1
2
1
4

Year Published

2016
2016
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

1
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
1
2
1
4
Order By: Relevance
“…Abnormalitas primer terjadi karena kelainan saat berlangsungnya proses spermatogenesis di dalam tubuli seminiferi, sedangkan abnormalitas sekunder kerusakan spermatozoa yang terjadi selama perjalanan melalui epdidimis, selama fase ejakulasi atau setelah ejakulasi terjadi termasuk proses pemanasan yang berlebihan, pendinginan yang cepat, kontaminasi dengan air, urine dan antiseptik (Yudi et al, 2010).…”
Section: Persentase Abnormalitasunclassified
“…Abnormalitas primer terjadi karena kelainan saat berlangsungnya proses spermatogenesis di dalam tubuli seminiferi, sedangkan abnormalitas sekunder kerusakan spermatozoa yang terjadi selama perjalanan melalui epdidimis, selama fase ejakulasi atau setelah ejakulasi terjadi termasuk proses pemanasan yang berlebihan, pendinginan yang cepat, kontaminasi dengan air, urine dan antiseptik (Yudi et al, 2010).…”
Section: Persentase Abnormalitasunclassified
“…Penghitungan spermatozoa (pembesaran 40 x) dilakukan acak teratur dari 25 kamar hitung, hanya dihitung lima kamar saja terdiri atas bagian sudut-sudut dan tengah (sudut kanan atas dan bawah, sudut kiri atas dan bawah, serta tengah). Konsentrasi spermatozoa diperoleh dari hasil penghitungan x 10 x 10 6 sperma/ml (Yudi et al, 2010).…”
Section: Pengukuran Konsentrasi Spermatozoaunclassified
“…Spermatozoa dihitung dengan pembesaran 40 x atau 100 x. Spermatozoa yang hidup berwarna putih/bening karena tidak menyerap warna negrosin eosin. Perhitungan spermatozoa yang hidup dibandingkan dengan seluruh spermatozoa yang ada dan dinyatakan dalam persentase (Yudi et al, 2010).…”
Section: Pengukuran Persentase Spermatozoa Hidupunclassified
“…Research on anoa at the captivity in Indonesia has been widely practiced, which are related to breeding [12,14], Anoa's diet [6,15,16], reproductive organ bio metric and ejaculate characterization [17], bio metric and spermatozoa [18], cryopreservation of cement and its characteristics [19], reproductive behaviour, cement preservation and artificial insemination techniques of Anoa in the zoo [20], and estrous observation [21]. The 1 of 4 artificial inseminated anoa was successfully gave birth [22].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Breeding management of anoa should be comprehensively understood in an effort to conserve exitu. Anoa is difficult to breed due to its solitary nature, wild, monogamous, and tend to fight when they meet [17,13].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%