2018
DOI: 10.23887/pips.v2i1.2861
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Monumen Perang Jagaraga Di Desa Jagaraga Sebagai Sumber Belajar Ips Di SMP Negeri 1 Sawan Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng

Abstract: Monumen adalah bangunan atau tempat yang mempunyai nilai sejarah yang penting dan karena itu dipelihara dan dilindungi oleh Negara. Agar generasi selanjutnya mengenang dan menghormati jasa para pahlawan serta mampu mengaplikasikan nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya. Monumen ini juga dijadikan sebagai sumber belajar IPS pada jenjang SMP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang, nilai-nilai karakter, dan integrasi nilai-nilai karakter pada Monumen Perang Jagaraga yang dijadikan … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
3
0
1

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
1
Order By: Relevance
“…Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara. Hasil pengamatan peneliti dan hasil wawancara selanjutnya dibuktikan dengan adanya dokumen yang memperkuat hasil pengamatan dan hasil wawancara (Ayuningtyas & Hanif, 2022).…”
Section: Penentuan Informan Penelitianunclassified
“…Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara. Hasil pengamatan peneliti dan hasil wawancara selanjutnya dibuktikan dengan adanya dokumen yang memperkuat hasil pengamatan dan hasil wawancara (Ayuningtyas & Hanif, 2022).…”
Section: Penentuan Informan Penelitianunclassified
“…The King and all of his loyal people and armies from various village in Buleleng moved and evacuated together to Jagaraga Village. Jagaraga village was chosen as the place of consolidation (Jaya et al, 2021;Yuliani et al, 2018). In addition, Jagaraga Village was also designated as the main fortress to survive, as the center of the attacks against the Dutch.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Feeling threatened, the Dutch used devide et empera tactic. Emissaries were sent to divide the unity of the Balinese kingdoms (Jaya et al, 2021;Yuliani et al, 2018). In addition, the Dutch also broadcast rumors about some kingdoms in Bali being captured.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
See 1 more Smart Citation