2021
DOI: 10.18784/analisa.v6i02.1297
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Moko Symbolization As Socio-Religious Harmony of Alor Society in East Nusa Tenggara

Abstract: The understanding of moko is related to the identity of the Alor people. Historically, moko was brought from Vietnam and became a heirloom which was passed down from generation to generation. In practice, moko can be used as a dowry of marriage, clan identity, musical instruments, and several other uses. This study provides novelty on the moko symbolization as a socio-religious harmony of Alor society. The problem to be resolved in this research is “how does the moko symbolize socio-religious harmony in the pe… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 8 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Primary data of oral songs and interview data. While secondary data comes from outside in the form of written information or literature (which has been recorded) or previous research that is used as research supporting data according to research needs (Iswanto & Kawanggung, 2021).…”
Section: Methodsmentioning
confidence: 99%
“…Primary data of oral songs and interview data. While secondary data comes from outside in the form of written information or literature (which has been recorded) or previous research that is used as research supporting data according to research needs (Iswanto & Kawanggung, 2021).…”
Section: Methodsmentioning
confidence: 99%
“…Hal-hal ini yang menjadi acuan untuk memiliki pilihan dalam mengubah mentalitas pelayan musik di kemudian hari, untuk menghindari konsekuensi buruk yang dapat ditimbulkan di kemudian hari sehingga persiapan di masa depan dapat berjalan dengan baik tanpa ketegangan atau tekanan dari pelayan musik itu sendiri (Alexander et al, 2023). Dalam siklus persiapan ini, peran pelayan musik diperlukan untuk melatih pendengaran dan perasaan, karena pendengaran berfungsi untuk memperluas koleksi nada bagi penata musik dengan mendengarkan secara lugas, sedangkan perasaan diperlukan agar pelayan musik mengetahui tentang melodi dengan tujuan agar dapat mempengaruhi sebuah nada sehingga harmoni dapat dikuasai dan ditangkap dengan tepat (Iswanto & Kawanggung, 2021). Selain itu, para anggota pelayanan ditampilkan untuk segala maksud dan tujuan melalui media berupa media musik yang dimainkan secara langsung untuk mempersiapkan daya tangkap pelayan musik dalam mengenal nada-nada yang menggabungkan ketukan, harmoni, dan nada dengan menggunakan instrumen secara langsung (tuning in).…”
Section: Tahap Pelatihan Musik Gerejaunclassified
“…(Irma Suriana dkk;2019, 76) Dalam salah satu jurnal yang ditulis oleh Rima Suryana dengan judul nilainilai social dalam penyajian music panting, ia mengutip tulisan dari Bambang Daroso bahwa nilai sendiri adalah suatu kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu hal. (Suryana; 173) dengan demikian maka nilai dalam suatu kebudayaan berarti penghargaan terhadap hal-hal yang terkandung dalam budaya itu sendiri sehingga jika kita kembali pada topic dari pembahasan ini yakni nilai-nilai yang terkandung didalam music tradisional gong dan moko maka setidaknya dapat kita ketahui sebesar apa penghargaan terhadap hal-hal dalam kebudayaan terkhususnya music tradisional masyarakat suku Abui kabupaten Alor tersebut, Bahkan untuk mengungkapkan hal-hal terkait nilai yang terkandung dalam tradisi masyarakat Abui sendiri sudah pasti tidaklah mudah karena kehidupan masyarakat atau suatu etnis juga tidak terlepas dari kaaitannya dengan berapa cabang ilmu sehingga untuk mengungkap hal ini, peneliti juga ingin menggunakan ilmu etnomusikologi dan semiotika agar nilai-nilai yang terkandung dalam music tradisional gong dan moko benar-benar terungkap dengan baik (Iswanto & Kawanggung, 2021). moko as traditional music and objects of prehistoric times which are still being passed down from generation to generation until today.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dari sekian banyak kepulauan di Nusa Tenggara Timur (NTT), terdapat salah satu pulau yang terbilang masih memeluk erat budayanya secara baik hingga saat ini yaitu kabupaten Alor. Kabupaten Alor atau Pulau Alor merupakan salah satu dari sekian banyak pulau di Nusa Tenggara Timur (NTT) (Iswanto & Kawanggung, 2021). Pulau Alor pada umumnya dikenal sebagai pulau seribu moko maupun pulau kenari karena banyaknya pohon kenari yang tumbuh subur di sana.…”
Section: Pendahuluanunclassified