Modal Sosial Ketahanan Desa Wisata Nglanggeran dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

Abstract

During the COVID-19 pandemic, the social solidarity movement spread as a form of collective movement among the community to help one another. In response to this issue, the purpose of this study is to discuss the social capital owned by the Nglanggeran Tourism Village when faced with COVID-19, which caused tourism activities to halt for three months (March 2021-June 2021). The use of social capital analysis in mapping social capital ownership and its use in recovering tourism activities is beneficial. This study used a qualitative method to determine the community’s ability to survive the COVID-19 pandemic, which was accomplished by returning to their original work as farmers to meet their daily needs. Furthermore, Pokdarwis play an important role in bridging information with the government, which is responsible for granting permits to open tourism operations during the pandemic. As a result, tourism object managers must work to strengthen social capital in order to maintain and sustain tourism objects

Bentuk dan Cara Kerja Modal Sosial dalam Menghadapi Era Ketidakpastian akibat Pandemi: Studi Kasus Desa Wisata Punten Kota Batu

“…Modal sosial bermanfaat dalam memulihkan kembali kegiatan wisata. Kombinasi normanorma, kepercayaan sosial, dan kerja sama antara pengelola, warga desa, dan pemerintah untuk memastikan ketahanan dan keberlanjutan tempat wisata (Persada & Baha'uddin, 2021).…”

“…Programprogram desa wisata yang melibatkan pengelola yang aktif, kreatif, dan inisiatif dikenal sebagai tindakan proaktif (Maulidah & Setiajid, 2021). Dalam menghadapi pandemi COVID-19, modal sosial masyarakat di desa wisata telah menjadi pegangan yang kuat bagi masyarakat, pemerintah desa, dan pemerintah pusat (Pradnya, 2021), sehingga kesiapan, pelaksanaan, dan keberhasilan pengembangan desa wisata dipengaruhi oleh tingkat modal sosial masyarakat. Masyarakat dengan modal sosial yang tinggi memiliki JISH P-ISSN: 2303-2898 | E-ISSN: 2549-6662 tingkat keberhasilan yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan modal sosial yang rendah (Yulianto & Keban, 2015).…”

“…Penelitian mengenai modal sosial dan desa wisata selama masa pandemi COVID-19 sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti dengan fokus yang berbeda-beda. Misal penelitian yang berfokus pada manfaat modal sosial dalam menghadapi pandemi COVID-19 telah dijelaskan oleh Persada & Baha'uddin (2021). Modal sosial bermanfaat untuk memastikan ketahanan masyarakat dan keberlanjutan desa wisata (Danukusumo, & Safiradevi, 2021;Maulidah & Setiajid, 2021;Persada & Baha'uddin, 2021).…”

“…Misal penelitian yang berfokus pada manfaat modal sosial dalam menghadapi pandemi COVID-19 telah dijelaskan oleh Persada & Baha'uddin (2021). Modal sosial bermanfaat untuk memastikan ketahanan masyarakat dan keberlanjutan desa wisata (Danukusumo, & Safiradevi, 2021;Maulidah & Setiajid, 2021;Persada & Baha'uddin, 2021). Selain itu, modal sosial yang berkembang dalam masyarakat di desa wisata telah menjadi pegangan yang kuat bagi masyarakat, pemerintah desa, dan pemerintah pusat dalam menghadapi pandemi (Pradnya, 2021).…”

“…Modal sosial bermanfaat untuk memastikan ketahanan masyarakat dan keberlanjutan desa wisata (Danukusumo, & Safiradevi, 2021;Maulidah & Setiajid, 2021;Persada & Baha'uddin, 2021). Selain itu, modal sosial yang berkembang dalam masyarakat di desa wisata telah menjadi pegangan yang kuat bagi masyarakat, pemerintah desa, dan pemerintah pusat dalam menghadapi pandemi (Pradnya, 2021). Pada hasil penelitian lain, beberapa peneliti mengulas peran modal sosial dalam menghadapi pandemi (Deswanti & Yaneri, 2021;Indrawati et al, 2021;Nursalim et al, 2021).…”