The aim of this research was to study the effectiveness of local bacterial strains from oil-contaminated soil to degrade phenol. The study consisted of two experiments, using six individual strains and using mix of strains. Bacterial strains used in the first experiment were 1.3, 3.3 dan 8.2.1 (Bacillus sp.)
PENDAHULUANFenol ataupun senyawa yang mengandung fenol dikenal sebagai senyawa kimia yang banyak dipakai dalam proses industri. Fenol digunakan sebagai komponen pewarna, polimer, obat-obatan, pestisida, dan senyawa organik lainnya (1) . Salah satu jenis fenol, yaitu cresol, merupakan produk samping dari distilasi minyak mentah dan gasifikasi batubara. Senyawa fenol banyak ditemukan pada air limbah kilang minyak, industri pulp dan kertas, prosesing batubara dan industri kimia. Konsentrasi fenol di limbah cair berkisar antara 6 -500 mg/L di industri kilang minyak dan 3 -1220 mg/L di industri petrokimia (2) .Fenol memiliki efek negatif bagi lingkungan terutama ekosistem perairan, sumberdaya air dan kesehatan manusia (1,3) karena bersifat toksik dan karsinogen. Fenol juga diketahui mencemari sumber air tanah karena sifatnya mudah larut dalam air (4) . Karena itu, penghilangan fenol dari limbah cair dan sumber air tanah menjadi salah satu perhatian utama.Senyawa fenol dapat didegradasi menjadi senyawa tidak berbahaya oleh mikroorganisme dalam kondisi aerobik maupun anaerobik. Metode penghilangan senyawa fenol dengan cara biologis ini banyak digunakan terutama dalam lumpur aktif maupun dalam reaktor anaerobik (5) . Namun penghilangan fenol dengan metode biologis yang efektif masih mengalami hambatan. Senyawa fenol pada konsentrasi 0.05% sudah bersifat toksik sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme (6) . Karena itu fluktuasi dari beban pencemar sering menjadi penyebab penurunan efisiensi penghilangan senyawa fenol.