Microalloying of Fe-Cr by using Ultrasonic Irradiation

Silalahi, Marzuki; Dimyati, Arbi; Harjanto, Sri; Untoro, Pudji; Suharno, Bambang

doi:10.14716/ijtech.v5i2.401

Cited by 8 publications

(16 citation statements)

References 12 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Figures 1(e) and 1(f) show a plot of observed XRD pattern for sample iron-based and stainless steel implant. The diffraction patterns show the similarity to iron-based steel as indicated by Silalahi et al [ 17 ] and to stainless steel as indicated by Dadfar et al [ 18 ].…”

Section: Resultssupporting

confidence: 69%

A Wearable Iron-Based Implant as an Intramedullary Nail in Tibial Shaft Fracture of Sheep

Siallagan

Silalahi

Boediono

et al. 2019

International Journal of Biomaterials

Self Cite

View full text Add to dashboard Cite

A stable repaired fracture is the key factor responsible for the recovery of a damaged bone. The iron-based implant is one of the biodegradable metals that have been proven safe as a fracture fixation device. The objective of our experimental approach was to examine the potential of the iron-based implant as a biodegradable metal in tibia shaft fracture in sheep chronically. The samples used for this experiment were iron-based and stainless steel implants. Each had a diameter of 5 mm. These samples were analyzed through 3 phases which are material characterization, in vitro and in vivo examination. The samples were examined using a scanning electron microscope with energy dispersive spectrometer and X-ray diffraction. Based on the analysis carried out, the samples contained 90,02% and 60,81% Fe for iron-based implant and stainless implant, respectively. Both implants maintained high viability when being in contact with calf pulmonary artery endothelial cells, indicating that both implants had a minimum response to the cell in a hemocytometer and methyl tetrazolium (MTT) assay. The systemic effect of the implants was observed using hematology and blood chemistry examination. Data collection also shows that both implants also had a minimum response to the erythrocytes, leucocytes, blood chemistry, and blood mineral during the period of observation. Therefore, it could be concluded that the iron-based implant is tolerable for a period of 9 months. It also has the potential to be used as a biodegradable orthopedic implant.

show abstract

Section: Resultssupporting

confidence: 69%

A Wearable Iron-Based Implant as an Intramedullary Nail in Tibial Shaft Fracture of Sheep

Siallagan

Silalahi

Boediono

et al. 2019

International Journal of Biomaterials

Self Cite

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Disamping itu pemaduan mikro Fe-Cr dengan gelombang suara ultrasonik dalam larutan toluen menciptakan tingkat oksidasi lebih rendah dibandingkan dengan jalur konvensional menggunakan air sebagai media pemrosesan [11]. Paduan mikro Fe-Cr telah berhasil diperoleh dengan metode ultrasonik [12]. Partikel paduan mikro Fe-Cr memiliki ikatan kuat (merupakan ikatan logam) sehingga pada saat proses sintering partikel Fe dan Cr yang ada disekitarnya cenderung lebih mudah berdifusi ke partikel paduan mikro Fe-Cr.…”

Section: Pendahuluanunclassified

PENGARUH PADUAN MIKRO Fe Cr DENGAN METODE ULTRASONIK PADA PEMBENTUKAN BONGKAH Fr Cr MELALUI VARIASI SUHU SINTERING

Prijono

Suhadi

2019

teknobiz

View full text Add to dashboard Cite

Fe-Cr merupakan paduan yang memiliki ketahanan pada suhu tinggi dan kemampuan yang dapat digunakansebagai interkonek pada sel bakar Solid Oxide Fuel Cell (SOFC). Pada penelitian ini telah dilakukan sintesisbongkah paduan Fe-Cr dengan menggunakan serbuk paduan mikro Fe-Cr hasil sintesis dengan metode ultrasonik.Metode ultrasonik dimanfaatkan untuk sintesis paduan mikro Fe-Cr melalui penggunaan gelombang suaraultrasonik. Langkah yang dilakukan adalah memadatkan partikel paduan mikro Fe-Cr dengan kompaksi tanpalubrikan, hasil kompaksi dimasukan kedalam kapsul kaca kuarsa selanjutnya dilakukan proses variasi sintering11000C, 12000C dan 13000C pada kondisi suhu maximal ditahan selama 1 jam ,lalu didinginkan secara normaldalam tungku. Karakterisasi strukturmikro dilakukan dengan Scanning Electron Microscopy (SEM), EnergyDispersive X-Ray Spectroscopy (SEM-EDS), X-Ray Diffraction (XRD) disertai analisis dengan metode MAUD(Material Analisys Using Diffraction ) dan pengukuran Nilai kekerasan sesungguhnya. Partikel paduan mikro Fe-Crlebih stabil dan konsisten dalam pembentukan fasa bongkah paduan Fe-Cr melalui variasi sintering. Diperolehbongkah paduan Fe-Cr homogen tanpa oksida.

show abstract

“…Metode Ultrasonik merupakan salah satu alternatif pembentukan paduan serbuk. Metode ini relatif baru dan efektif [7]. .…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…Parameter reaksi yang terjadi dari ultrasonik dengan intensitas tinggi yaitu peronggaan akustik: pembentukan, pertumbuhan, dan pecahnya kavitasi dalam cairan akibat adanya ledakan gelembung kavitasi [8,9]. Energi yang dihasilkan melalui ledakan tersebut bisa menyebabkan partikel kecil bertabrakan satu sama lain dengan energi yang besar, dan juga dapat memecah ukuran partikel menjadi lebih kecil dan homogen, hal tersebut dapat menjadi proses terbentuknya paduan [7].…”

Section: Pendahuluanunclassified

SINTESIS PADUAN Co-Cr MENGGUNAKAN METODE ULTRASONIK

Silalahi

Rahayu²,

Sugeng

et al. 2018

JUSAMI

Self Cite

View full text Add to dashboard Cite

Paduan Co-Cr merupakan material tahan suhu tinggi dan tahan korosi. Penelitian ini bertujuan mensistesis serbuk paduan Co-Cr dengan metode ultrasonik, kemudian dilanjutkan dengan proses sintering dalam kapsul kaca kuarsa. Iradiasi ultrasonik yang digunakan pada frekuensi 20 kHz dan amplitudo 40 % dengan komposisi Co : Cr sebesar 80 : 20.Waktu perlakuan sonikasi adalah selama 0 jam, 3 jam, 6 jam, 12 jam, 24 jam, dan 48 jamdalam larutan etanol. Setelah sonikasi selama 48 jam, fasa FCC dari Co mulai bertransformasi menjadi fasa HCP. Perlakuan ultrasonik terhadap campuran Co-Cr juga memberikan efek pengurangan ukuran partikel. Parameter kisi serbuk setelah ultrasonikasi 48 jam adalah: untuk HCP-Co a = b = 0,25074 nmdan c = 0,40699 nm, untuk FCC-Co a = b = c = 0,35411nm, dan untuk BCC-Cr a=b=c=0.28827 nm. Perlakuan ultrasonik selama 48 jam menhasilkan pembentukan paduan Co-Cr dengan persentasi berat sebesar 25,2124. Hasil sintering padatan Co-Cr menunjukkan parameter kisi HCP-Co memiliki nilai yaitu a = b = 0,25230 nm dan c=0,41223 nm, dan FCC-Co a = b = c = 0,35232 nm. Terbentuknya microalloying CoCr diindikasikan dari hasil EDS, teramati partikel yang mempunyai komposisi Co : Cr = 71,25 : 24,45. Paduan Co-Cr yang terbentuk setelah sintering pada 1300 oC adalah sebesar 15,33416 %berat.

show abstract

Microalloying of Fe-Cr by using Ultrasonic Irradiation

Cited by 8 publications

References 12 publications

A Wearable Iron-Based Implant as an Intramedullary Nail in Tibial Shaft Fracture of Sheep

A Wearable Iron-Based Implant as an Intramedullary Nail in Tibial Shaft Fracture of Sheep

PENGARUH PADUAN MIKRO Fe Cr DENGAN METODE ULTRASONIK PADA PEMBENTUKAN BONGKAH Fr Cr MELALUI VARIASI SUHU SINTERING

SINTESIS PADUAN Co-Cr MENGGUNAKAN METODE ULTRASONIK

Contact Info

Product

Resources

About