Metode Paired Comparison Pada Pekerjaan Pondasi Bangunan Gedung Dengan Pendekatan Studi Value Engineering (Ve)

Abstract

Foundation work is one of the most crucial jobs in building construction. Therefore, an appropriate method is needed to determine the most effective and efficient type of foundation. One of the methods used is the paired comparison method with a value engineering approach. In this case study, the paired comparison method is used to compare the square pile foundation (existing) with the use of a triangular pile design and round piles. The total budget is Rp. 3.834.143,026,84. The analysis shows that the D-300 round pile foundation has the highest cost among the three with a total budget of 4.522.511.665.00. Based on the design scenario, square foundation work is superior in the financing, implementation time, amount of labor, concrete quality, and weather conditions in the field with a total value of 54% than the triangular and round pile foundations. Hence the final decision remains to use a square pile foundation. Abstrak Pekerjaan pondasi merupakan salah satu pekerjaan yang krusial dalam pembangunan gedung. Oleh karena itu, diperlukan metode yang tepat untuk menentukan jenis pondasi yang paling efektif dan efisien. Salah satu metode yang digunakan adalah metode paired comparison dengan pendekatan value engineering. Dalam studi kasus ini metode paired comparison digunakan untuk membandingkan pondasi tiang pancang persegi (eksisting) dengan penggunaan desain tiang pancang berbentuk segitiga dan bulat. Total anggaran dana yaitu Rp. 3.834.143.026,84. Hasil analisis menunjukan bahwasanya pondasi pancang bulat D-300 memiliki biaya yang paling tinggi diantara ketiganya dengan total anggaran 4.522.511.665,00. Berdasarkan skenario desain bahwa pekerjaan pondasi persegi lebih unggul dari segi pembiayaan, waktu pelaksanaan, jumlah tenaga kerja, mutu beton serta kondisi cuaca di lapangan dengan total nilai 54% dari pada pondasi tiang pancang berbentuk segitiga dan berbentuk bulat. Oleh karena itu keputusan akhir tetap menggunakan pondasi tiang pancang persegi.

Penggunaan Bekisting Modular Dalam Transformasi Proyek Konstruksi

“…Penelitian ini bersifat kuantitatif, yakni suatu penyelidikan sistematis mengenai fenomena dengan memanfaatkan data yang dapat diukur. Dengan kata lain, penelitian ini difokuskan pada pengukuran variabel-variabel yang relevan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam [6]. Berikut adalah bagan alir penelitian yang di gunakan untuk menganaisis penggunaan bekisting modular.…”

Efektivitas Tunnel Borring Machine (Tbm) Tipe Earth Pressure Balance (Epb) Dalam Pelaksanaan Proyek MRT Jakarta Fase 2a Cp 201 Monas-Harmnoni

“…PENDAHULUAN Pelaksanaan proyek konstruksi adalah suatu proses yang melibatkan berbagai faktor dan aspek yang sangat rumit dan sulit diprediksi, untuk menjalankannya sesuai dengan rencana awal dan memastikan waktu yang tepat, diperlukan partisipasi para ahli di bidangnya (Nanda et al, 2023) sejalan dengan hal itu (Montalbán-Domingo et al, 2023) Metode pelaksanaan proyek konstruksi adalah pendekatan atau strategi yang digunakan untuk merencanakan, mengorganisir, dan melaksanakan berbagai tahapan proyek konstruksi dengan efisien dan efektif dan dalam metode ini melibatkan penggunaan seorang manajer konstruksi yang bertanggung jawab untuk mengelola seluruh aspek proyek, termasuk perencanaan, pengawasan, dan koordinasi antara subkontraktor (S. Buk'hail & Al-Sabah, 2022). Salah satu metode umum yang sering digunakan dalam pelaksanaan proyek konstruksi yaitu Metode Tunnel Boring Machine (TBM).…”