Meta-Characteristics of Islamic Ethics and Moral Consistency in Islamic Banking

Abstract

This article presents a theory of how the consumption of Islamic products may promote morally consistent behavior over time. We identify and examine three unique meta-characteristics (MCs) of Islamic ethics: ubudiyah (subservience to God), akhirah (focus on the hereafter or the long-term), and tawado (being modest while doing an ethical act). In four experiments, we show that after consumption of an Islamic banking product, MCs produce moral consistency or repeat ethical behavior, which is one major objective of an ethical system. We also show that the absence of MCs results in moral inconsistency, that is, unethical behavior follows earlier consumption of an Islamic banking product due to the mediating psychological mechanism of moral licensing. Hence, it is not only the enactment of general ethical practices, rather the enactment of ethical practices in the specific context set by the MCs through which Islamic ethical system promotes ethical conduct and prevents unethical conduct. The findings have implications for Islamic ethical system and Islamic banking.

The influence of Islam in shaping organisational socially responsible behaviour

“…The impact of Islam on the region is significant, formally institutionalised through the Islamic Shari'ah law and codified through the guidance offered in the Quran and the Sunnah (Ahmad & Syed, 2021). Islam, through the Shari'ah law, regulates business, political and social matters in the examined countries.…”

Mengintegrasikan Etika Islam Dalam Dilema Etis Dan Pendidikan Akuntansi

“…Sedangkan yang terakhir dan paling kurang berkembang adalah studi empiris tentang etika Islam dan dampaknya (Ahmad & Syed, 2021) yang mengatur semua aspek kehidupan. Nabi Muhammad bersabda, "Saya tidak diutus kecuali untuk menyempurnakan sistem etika (mukaram al-akhlaq)".…”

“…Masyarakat menerapkan sistem etika, termasuk sistem etika agama untuk mempromosikan perilaku yang konsisten secara moral dan untuk mencegah pelanggaran etika, dari waktu ke waktu (Ahmad & Syed, 2021). Kasus tentang penyimpangan etika di perusahaan seperti Enron dan WorldCom menyebabkan para peneliti mencoba untuk memahami faktor-faktor yang bertanggung jawab atas kegagalan etis agar dapat mencegah penyimpangan etika terjadi lagi di masa depan serta mempromosikan perilaku etis (Murphy & Smolarski, 2020).…”

“…Kasus tentang penyimpangan etika di perusahaan seperti Enron dan WorldCom menyebabkan para peneliti mencoba untuk memahami faktor-faktor yang bertanggung jawab atas kegagalan etis agar dapat mencegah penyimpangan etika terjadi lagi di masa depan serta mempromosikan perilaku etis (Murphy & Smolarski, 2020). Promosi perilaku etis dapat dianggap sebagai salah satu elemen dari Maqasid al-Syariah yaitu tujuan hukum Islam (Murphy & Smolarski, 2020) dan ekspresi perilaku bisnis yang bertanggung jawab secara sosial (Ahmad & Syed, 2021). Mekanisme konvensional yang digunakan untuk mempromosikan perilaku etis seperti menghasilkan kejelasan tentang prinsip-prinsip etika, mendefinisikan kode etik perilaku, menerapkan sistem penghargaan, menegakkan kode hukum dan organisasi, mengembangkan etika budaya organisasi, mempromosikan kepemimpinan yang etis, dan menggunakan simbol-simbol agama (Ahmad & Syed, 2021).…”

“…Promosi perilaku etis dapat dianggap sebagai salah satu elemen dari Maqasid al-Syariah yaitu tujuan hukum Islam (Murphy & Smolarski, 2020) dan ekspresi perilaku bisnis yang bertanggung jawab secara sosial (Ahmad & Syed, 2021). Mekanisme konvensional yang digunakan untuk mempromosikan perilaku etis seperti menghasilkan kejelasan tentang prinsip-prinsip etika, mendefinisikan kode etik perilaku, menerapkan sistem penghargaan, menegakkan kode hukum dan organisasi, mengembangkan etika budaya organisasi, mempromosikan kepemimpinan yang etis, dan menggunakan simbol-simbol agama (Ahmad & Syed, 2021). Akan tetapi saat ini masih terjadi penyimpangan etika meskipun ada beberapa sistem dan kode etik.…”