2018
DOI: 10.30762/ask.v2i2.911
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Mereda Konflik; Menghargai Identitas (studi kasus pada aliran-aliran kepercayaan yang ada di Indramayu)

Abstract: The existence of schools’ belief is often seen as the others, whose presence is underestimated, even eliminated. Both through persecution and using state power to pressure them on behalf of the majority. Using a field approach as well as various official reports from the government and mass media coverage, this article explains the existence of religious schools in Indramayu Regency after the issuance of the MUI and Pakem Decree regarding the existence of them as an organization deemed heretical. T… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…28 Tabayyun merupakan akhlak mulia yang merupakan suatu prinsip utama dan penting dalam menjaga setiap kemurnian ajaran Islam dan keharmonisan di dalam pergaulan, bahayanya jika tidak bertabayyun tersebut adalah adanya kesalahfahaman, merasa curiga, adanya kecemasan, timbulnya rasa penyesalan bahkan sampai menuduh orang lain dengan cara berbohong. 29 Dalam konteks kepemimpinan dalam lemabaga pendidikan Islam, Tabayyun adalah suatu usaha menajemen konflik yang paling sering dilakukan untu dapat mengingat kepada para pemimpin sebagai pimpinan dalam pengelolaan kelembagaan pendidikan Islam harus memiliki tingkat kompleksitas yang cukup tinggi dan berhubungan dengan banyak pihak mulai dari pihak internal lembaga itu sendiri maupun pihak luar yang terlibat dalam lembaga pendidikan Islam tersebut. Oleh karena itu, Tabayyun membantu pihak-pihak yang berkonflik untuk memperjelas posisinya dan merumuskan solusi bersama secara lebih efektif.…”
Section: Mediasi Kepala Madrasah Dalam Manajeman Konflikunclassified
“…28 Tabayyun merupakan akhlak mulia yang merupakan suatu prinsip utama dan penting dalam menjaga setiap kemurnian ajaran Islam dan keharmonisan di dalam pergaulan, bahayanya jika tidak bertabayyun tersebut adalah adanya kesalahfahaman, merasa curiga, adanya kecemasan, timbulnya rasa penyesalan bahkan sampai menuduh orang lain dengan cara berbohong. 29 Dalam konteks kepemimpinan dalam lemabaga pendidikan Islam, Tabayyun adalah suatu usaha menajemen konflik yang paling sering dilakukan untu dapat mengingat kepada para pemimpin sebagai pimpinan dalam pengelolaan kelembagaan pendidikan Islam harus memiliki tingkat kompleksitas yang cukup tinggi dan berhubungan dengan banyak pihak mulai dari pihak internal lembaga itu sendiri maupun pihak luar yang terlibat dalam lembaga pendidikan Islam tersebut. Oleh karena itu, Tabayyun membantu pihak-pihak yang berkonflik untuk memperjelas posisinya dan merumuskan solusi bersama secara lebih efektif.…”
Section: Mediasi Kepala Madrasah Dalam Manajeman Konflikunclassified
“…This misunderstanding then leads to a loss of values of togetherness, solidarity and mutual respect, International Journal of Ethnic, Racial and Cultural Heritage ijerch.untan.ac.id especially between traditional institutions and church institutions (Simon, 2020). Kestar, (1997) in Khaerul Umam quotes asserts that, deep concern for normative values that have been firmly held makes religious people avoid and refuse to legitimize cultures that are contrary to cultures that they believe to be the truth (Umam, 2018).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%