2017
DOI: 10.35194/je.v1i2.237
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Meningkatkan Kompetensi Guru Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar Melalui Pelatihan Penerapan Teknik Bermain, Bernyanyi, Dan Bercerita Dalam Pengajaran Bahasa Inggris

Abstract: Pengajaran bahasa Inggris pada anak-anak tidak bisa disamakan dengan ketika mengajar peserta didik dewasa. Dalam merealisasikannya, prinsip-prinsip dan teknik-teknik mengajar bahasa Inggris pada anak-anak perlu dikuasai oleh guru. Sayangnya, keterbatasan tenaga pengajar dengan kualifikasi dan latar belakang pendidikan bahasa Inggris di Sekolah Dasar menjadi salah satu kendala yang nyata. Didorong hal tersebut, dosen-dosen di jurusan bahasa Inggris FKIP Universitas Suryakancana melakukan pengabdian pada masyara… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

1
0

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Dalam hal ini, penyelenggara dapat menyelaraskan jenis pelatihan dengan kebutuhan yang ada. Selain itu, dalam pelaksanaan pelatihan untuk anak-anak tentunya memerlukan teknik yang sedikit berbeda dengan yang diberikan pada orang dewasa, misalnya teknik bermain, bernyanyi dan bercerita (Maolida & Anjaniputra, 2017) biasanya digunakan ketika memberikan materi pada konteks pembelajar muda. Selain itu, hal-hal yang dapat meningkatkan antusiasme anak anak seperti halnya reward (Maolida & Savitri, 2017) dapat menjadi salah satu alternatif yang digunakan.…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…Dalam hal ini, penyelenggara dapat menyelaraskan jenis pelatihan dengan kebutuhan yang ada. Selain itu, dalam pelaksanaan pelatihan untuk anak-anak tentunya memerlukan teknik yang sedikit berbeda dengan yang diberikan pada orang dewasa, misalnya teknik bermain, bernyanyi dan bercerita (Maolida & Anjaniputra, 2017) biasanya digunakan ketika memberikan materi pada konteks pembelajar muda. Selain itu, hal-hal yang dapat meningkatkan antusiasme anak anak seperti halnya reward (Maolida & Savitri, 2017) dapat menjadi salah satu alternatif yang digunakan.…”
Section: A Pendahuluanunclassified