Pengumpulan data dilakukan dengan data kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif berupa data tentang aktivitas siswa, keterlaksanaan pembelajaran, dan respon siswa terhadap pembelajaran. Sedangkan data kuantitatif berupa hasil tes hasil belajar (kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan berpikir kreatif) setelah melalui proses pembelajaran pada setiap siklus. Analisis data kualitatif dan kuantitatif dilakukan secara deskriptif, untuk data kualitatif menggunakan teknik persentase dengan analisis tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, sedangkan analisis data kuantitatif dengan menggunakan metode statistik, menghitung ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal dengan menggunakan rubrik penilaian kemampan pemecahan masalah dan kemampuan berpikir kreatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah baik, karena siswa yang mendapat nilai antara 50-100 sebanyak 87,5% dan kemampuan berpikir kreatif siswa meningkat dengan skor rata-rata > 2,4 berarti ketuntasan belajar secara klasikal juga terpenuhi karena lebih dari 85% siswa dinyatakan tuntas, serta aktivitas siswa meningkat sebesar 96,25% berada pada kategori sangat baik yang artinya ada respon postif siswa terhadap pembelajaran POE.Kata kunci: kemampuan berpikir kreatif, POE (Predict-Observe-Explain).
PENDAHULUANPembelajaran didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan siswa yang direncanakan atau didesain, dan dievaluasi secara sistematis agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Pada proses pembelajaran ada dua pihak yang terlibat sangat penting yaitu siswa dan guru. Kreativitas dari kedua belah pihak sangat diperlukan guna meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan. Suatu proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika, yaitu mengembangkan aktivitas kreatif yang