Mengukur Kinerja Unit Simpan Pinjam Kopari Catra Gemilang Magelang Tahun 2014 Dengan Analisis Balanced Scorecard

Abstract

Pengukuran kinerja suatu perusahaan pada umumnya didasarkan pada rasio keuangan. Balanced scorecard merupakan suatu alat pengukuran kinerja yang menekankan pada keseimbangan faktor keuangan dan non keuangan yang menyeimbangkan empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja Unit Simpan Pinjam Koperasi Pariwisata Catra Gemilang Magelang Tahun 2014 jika diukur menggunakan balanced scorecard. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menganalisis keempat perspektif balanced scorecard yang dalam penelitian ini, masing-masing perspektif dibatasi pada variabel tertentu. Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa pengukuran kinerja Unit Simpan Pinjam Kopari Catra Gemilang pada tahun 2014 dapat dikatakan baik. Hal ini berdasarkan hasil pemberian skor pada tiap variabel dalam keempat perspektif yang dirata-rata dan memperoleh skor sebesar 3,88 hingga termasuk dalam kategori baik.

Analisis kinerja berbasis Balanced Scorecard pada koperasi simpan pinjam

“…Penilaian kinerja adalah suatu aktivitas organisasi untuk melihat pencapaian kemajuan atau tujuan yang telah telah ditetapkan (Permatasari & Dwiarti, 2016), dengan kata lain penilaian kinerja sebagai penentu efektivitas kegiatan yang dilakukan oleh organisasi selama periode tertentu untuk mencapai tujuan dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Salah satu manfaat penilaian kinerja, organisasi akan lebih fokus pada potensi yang dimiliki untuk memperbaiki kelemahan yang ada dalam tubuh organisasi.…”

“…Dimana faktor lain tersebut sebenarnya memiliki pengaruh terhadap peniliain kinerja koperasi. Sedangkan kondisi rasio keuangan yang baik tidak menjamin faktor lain juga berada dalam kondisi yang sama (Permatasari & Dwiarti, 2016). Oleh karena itu koperasi perlu melakukan penilaian kinerja menggunakan metode yang tepat untuk menggambarkan keseluruhan faktor yang ada.…”

“…BSC merupakan alat manajemen yang digunakan untuk mendongkrak kemampuan organisasi dalam meningkatkan kinerja (Permatasari & Dwiarti, 2016), karena dapat membantu manajer untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja operasi di perusahaan (Tuan, 2020). BSC meliputi tolak ukur keuangan dan tolak ukur operasional lainnya yaitu kepuasan pelanggan, bisnis internal, pertumbuhan dan pembalajaran (Yuwono et.al, 2006).…”

“…Pemilihan metode BSC dalam penilaian kinerja Koppas Wanita Kartini didasarkan pada manfaat yang diperoleh. Penggunaan BSC bermanfaat pertama untuk mencapai keseimbangan antara pengukuran aspek internal dan aspek eksternal yang ditujukan baik pemilik badan usaha maupun pelanggan; kedua, keseimbangan antara pengukuran keluaran (outcomes measures) sebagai hasil periode sebelumnya dengan pemicu kerja (performance driver) masa yang akan datang; ketiga, tercapai keseimbangan antara unsur obyektivitas (hasil pengukuran sebelumnya) dengan unsur subyektivitas (hasil pengukuran di masa depan) (Permatasari & Dwiarti, 2016). Penggunaan BSC memberikan manfaat pentingnya menggunakan faktor non-keuangan dalam mengelola bisnis (Benková et al, 2020).…”

Balanced scorecard method as measurement of key performance indicators at PT PELNI (Persero)

“…In connection with this, performance measurement should be conducted comprehensively, so that decision making related to the strategy can be done thoroughly. Thus the strategy will be able to accommodate every perspective involved in determining the success of the company (Permatasari & Dwiarti, 2016). Performance assessments are generally based on financial ratios.…”