2020
DOI: 10.33172/jpbh.v10i2.864
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Menghadirkan Perempuan Dalam Historiografi Pasca Merdeka: Membangun Karakter Bela Negara Melalui Narasi Sejarah

Abstract: <p>Makalah ini membahas pentingnya narasi sejarah dalam upaya menumbuhkan karakter bela negara. Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya persoalan pola pikir mengenai bela negara, yaitu bahwa bela negara hanya dilakukan TNI dan POLRI, serta bela negara hanya pantas dilakukan oleh laki-laki. Dalam permasalahan tersebut, studi sejarah berperan penting untuk mendekonstruksi pola pikir masyarakat. Karenanya, makalah ini menawarkan solusi untuk membangun karakter bela negara, yaitu melalui upaya menghadirkan pere… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Upaya peningkatan keterwakilan perempuan dalam dunia politik terus digalakkan sebagai bentuk dukungan untuk menciptakan kesetaraan gender (Agustyati, 2020;Aufar et al, 2022;Ikmal, 2019;Sutrisno, 2016;Wulandari, 2020). Selain itu, upaya dihadirkannya perempuan pada ranah politik pun bertujuan untuk mematahkan konstruksi sosial yang bersifat negatif mengenai perempuan dan sekaligus sebagai bentuk perwujudan bahwasanya kaum perempuan pun berhak untuk tampil di ruang public (Aufar et al, 2022;Firmansyah & Faradhila, 2022;Mayrudin et al, 2022;Priandi & Roisah, 2019;Sari, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Upaya peningkatan keterwakilan perempuan dalam dunia politik terus digalakkan sebagai bentuk dukungan untuk menciptakan kesetaraan gender (Agustyati, 2020;Aufar et al, 2022;Ikmal, 2019;Sutrisno, 2016;Wulandari, 2020). Selain itu, upaya dihadirkannya perempuan pada ranah politik pun bertujuan untuk mematahkan konstruksi sosial yang bersifat negatif mengenai perempuan dan sekaligus sebagai bentuk perwujudan bahwasanya kaum perempuan pun berhak untuk tampil di ruang public (Aufar et al, 2022;Firmansyah & Faradhila, 2022;Mayrudin et al, 2022;Priandi & Roisah, 2019;Sari, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Melalui ketokohan dan keteladanan para ulama tersebut, kesadaran sejarah siswa dapat ditingkatkan. Gerakan ulama yang sangat berdampak meningkatkan kesadaran sejarah siswa Wulandari (2020) telah lama mengingatkan bahwa kesadaran sejarah sangat diperlukan dalam proses pembangunan bangsa. Ia menyatakan bahwa kesadaran sejarah membimbing manusia pada pengertian mengenal diri sendiri sebagai bangsa, kepada self understanding of a nation, kepada sangkan paran (asal-usul dan tujuan) suatu bangsa, persoalan what, we are, why we are, what we are.…”
Section: Kesadaran Sejarahunclassified
“…Sejauh ini, bela negara hanya dipahami sebagai upaya pembelaan negara melalui bidang militer oleh TNI ataupun melalui bidang keamanan oleh Polri (Wulandari, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified