Menggerakkan Literasi Baca-Tulis Di Rusunawa Muara Baru Pluit

Abstract

Pemerintah telah menggulirkan Gerakan Literasi Nasional (GLN) sejak 2015. Salah satu sentra belajar di masyarakat yang mendukung GLN adalah pendirian Ceribel di Rusunawa Muara Baru, Pluit, Jakarta Utara. Tujuan kegiatan di Rusunawa Muara Baru ini adalah menggerakkan literasi baca-tulis melalui pelayanan kepada anak-anak untuk datang dan melakukan kegiatan positif dan kompetitif selama masa liburan sekolah. Selain itu, anak-anak yang berkunjung juga dimintai umpan balik terhadap kegiatan yang telah dilakukan di Taman Ceribel untuk menindaklanjuti kegiatan literasi pada masa mendatang. Kegiatan dilakukan selama Juni-Juli 2019. Selama periode itu, Ceribel melayani pengunjung selama sepuluh hari. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelayanan dalam peminjaman buku dan pendampingan dalam menulis, membaca, dan menggambar dalam rangka mengikuti lomba literasi. Pengamatan langsung juga dilakukan terhadap aktivitas pengunjung di Ceribel. Hasil kuesioner tentang umpan balik kegiatan disajikan dalam bentuk persentase yang ditabulasikan dan dideskripsikan. Semua responden, yang berjumlah delapan belas anak, mengakui merasakan manfaat dengan adanya Ceribel sebagai sumber belajar untuk menjadikan mereka pintar. Mereka berharap Ceribel dapat membantu mereka dalam belajar membaca dan bimbingan belajar. Waktu buka pelayanan operasional Ceribel menurut responden sebaiknya setiap hari. Mereka mengakui akan datang kembali ke Ceribel dengan mengajak teman. Disimpulkan bahwa Ceribel telah menarik perhatian anak-anak Rusunawa Muara Baru sebagai tempat bermain, belajar, dan bersosialisasi. Untuk itu, kegiatan literasi ini harus berkesinambungan agar tumbuh minat dan budaya membaca di masyarakat. Disarankan agar Ceribel memiliki sukarelawan dari warga rusun sendiri yang dapat melayani dan mengembangkan Ceribel.

Digital Choice Board Pada Topik Cerita Fiksi Berbasis Literasi Baca Tulis Untuk Siswa Kelas IV

“…Abad 21 yang berjalan selama 2 dekade telah memberikan paradigma berbeda terhadap pendidikan (Abidin et al, 2022;Wei et al, 2020;Wijayanti et al, 2020). Dahulu paradigma belajar yang tertanam adalah untuk berkompetisi.…”

“…Salah satu literasi dasar yang perlu dikuasai peserta didik tingkat dasar adalah literasi baca-tulis (Nurcholis & Istiningsih, 2021;Sari, 2019). Literasi baca tulis dipandang penting karena menjadi kemampuan dasar untuk melanjutkan menuju kemampuan lainnya (Nudiati & Sudiapermana, 2020;Widiyarto et al, 2021;Wijayanti et al, 2020). Membaca merupakan proses penyerapan informasi yang lebih efektif dari pada mendengar, bahkan berpengaruh positif terhadap kreativitas seseorang.…”

Pengembangan Intelektualitas melalui Literasi Membaca bagi Karang Taruna Desa Kota Daro II Kabupaten Ogan Ilir

“…Menurut Qiyami & Nilamsari (2021) untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan keahlian dapat diperoleh melalui berbagai program dan fasilitas dalam bentuk pembelajaran. Dalam penelitian (Wijayanti, 2020) salah satu bentuk sentra belajar bebasis masyarakat yang memfasilitas dalam kemudahan belajar warga yaitu ceribel ini bentuk perpusatakan komunitas yang berada di rusunawa kec. Penjaringan.…”

The Effectiveness of Visual Picture Economics Textbook Based on Problem Based Learning in Improving Reading Literacy Skills

“…This is to the outcomes of survey that in Indonesia they still rely on textual textbooks so that they have not fully touched the souls of students, as a result, the learning process becomes boring (Dwi Lestari & Putu Parmiti, 2020;Fuadi et al, 2020;Pramana et al, 2020). Low reading interest has an impact on low reading literacy skills because students read, but cannot grasp the meaning of what they read (Saadati & Sadli, 2019;Wijayanti et al, 2020). To read the development of literacy, teachers need to know basic student skills such as motivation, academic background, and socio-economic background.…”