2020
DOI: 10.30598/arbitrervol2no1hlm233-244
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Mencari Formula Bahan Ajar Yang Ramah Budaya Lokal: Problematika Pembelajaran Bipa Di Maluku

Abstract: Pembelajaran BIPA telah berkembang sangat pesat beberapa tahun terakhir ini. Lembaga-lembaga penyedia layanan BIPA tidak lagi berpusat di Pulau Jawa dan Bali serta wilayah-wilayah lain di Indonesia Barat, tetapi telah merambah ke wilayah Indonesia Timur, termasuk Maluku. Universitas Pattimura adalah satu-satunya lembaga penyelenggara program BIPA di Indonesia Timur yang telah membuka program BIPA sejak tahun 2016 yang lalu. Salah satu persoalan penting dalam penyelenggaraan program pembelajaran B… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Artikel ini bertujuan memaparkan hasil pengamatan dan pengalaman peneliti terkait dengan pembelajaran BIPA, sehingga pengajar BIPA lain dapat menggunakannya sebagai acuan. Selain itu, artikel ini juga diharapkan dapat melengkapi hasil pengamatan dan pengalaman di dalam pembelajaran BIPA seperti dipaparkan oleh Dirga atas kendala pembelajaran BIPA di Timor Leste dari segi kompetensi pengajar dan siswa serta materi pembelajaran [5], Latupapua atas kebutuhan penyajian materi contoh variasi penggunaan bahasa Indonesia dalam konteks lokal dan representasi budaya lokal dari wilayah bagian timur Indonesia yang belum mendapatkan tempat di dalam materi pembelajaran BIPA yang tersedia di dalam modul standar BIPA dari Kemdikbud [6]. Perbedaan orientasi antara siswa BIPA program Darmasiswa yakni kebanyakan dalam rangka melancong ke Indonesia sekaligus bisa berbahasa Indonesia bila dibandingkan dengan siswa BIPA program KNB (Kemitraan Negara Berkembang) yang akan melanjutkan studi di Indonesia selepas selesai program BIPA, sehingga berpengaruh terhadap motivasi di dalam mempelajari bahasa Indonesia serta materi pemahaman budaya Indonesia [7].…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Artikel ini bertujuan memaparkan hasil pengamatan dan pengalaman peneliti terkait dengan pembelajaran BIPA, sehingga pengajar BIPA lain dapat menggunakannya sebagai acuan. Selain itu, artikel ini juga diharapkan dapat melengkapi hasil pengamatan dan pengalaman di dalam pembelajaran BIPA seperti dipaparkan oleh Dirga atas kendala pembelajaran BIPA di Timor Leste dari segi kompetensi pengajar dan siswa serta materi pembelajaran [5], Latupapua atas kebutuhan penyajian materi contoh variasi penggunaan bahasa Indonesia dalam konteks lokal dan representasi budaya lokal dari wilayah bagian timur Indonesia yang belum mendapatkan tempat di dalam materi pembelajaran BIPA yang tersedia di dalam modul standar BIPA dari Kemdikbud [6]. Perbedaan orientasi antara siswa BIPA program Darmasiswa yakni kebanyakan dalam rangka melancong ke Indonesia sekaligus bisa berbahasa Indonesia bila dibandingkan dengan siswa BIPA program KNB (Kemitraan Negara Berkembang) yang akan melanjutkan studi di Indonesia selepas selesai program BIPA, sehingga berpengaruh terhadap motivasi di dalam mempelajari bahasa Indonesia serta materi pemahaman budaya Indonesia [7].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Mereka terlihat antusias ketika disodori cerita rakyat terjadinya Candi Prambanan, objek wisata yang dekat, daripada mendengarkan cerita rakyat yang latarnya jauh dari tempat mereka belajar BIPA. Hasil pengamatan ini ada bagian yang sejalan dengan apa yang pernah disampaikan oleh Latupapua [6]. Jadi di dalam konteks keterbatasan waktu di dalam pembelajaran BIPA, ada baiknya pengajar mempersiapkan materi folklor lokal berkenaan dengan pembelajaran kesusastraan yang terkait dengan folklor.…”
Section: Kesusastraanunclassified
“…Meanwhile, the application also found various problems in the form of learning standards, barriers to teachers and learners, limited facilities and infrastructure, institutional constraints and learning environment (Andriyana et al, 2022;Kartika, 2017;Khalikhmadee et al, 2022;Lemaich & Utami, 2022;Nastiti et al, 2019;Salahuddin, 2022;Tawandorloh et al, 2021). Next, the available textbooks have a tendency to contain Javanese cultural contexts so that they do not support Indonesian cultural learning in general (Latupapua, 2020).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%