2022
DOI: 10.22146/gamajop.68791
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Memotret Peran Keberfungsian Keluarga Terhadap Regulasi Emosi Remaja yang Diasuh Oleh Ibu Tunggal

Abstract: Memasuki usia remaja, kemampuan regulasi emosi sangat dibutuhkan dalam menghadapi berbagai stresor yang muncul. Kemampuan meregulasi emosi tersebut menurut berbagai studi sangat bergantung kepada kondisi keluarga dimana remaja tersebut tumbuh dan berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan keberfungsian keluarga dalam memprediksi regulasi emosi remaja yang dibesarkan oleh ibu tunggal. Terdapat 116 responden (49 laki-laki dan 67 perempuan) yang diperoleh melalui teknik purposive sampling. Penga… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 9 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Orang tua yang mengalami perceraian cenderung mengalami banyak tekanan hidup dan tentu akan berpengaruh terhadap bagaimana cara memperlakukan anak. Stres yang dirasakan oleh orang tua tersebut saat menghadapi perceraian dan kehidupan sesudahnya membuat mereka tertekan dan rentan mengekspresikan emosi negatif terhadap anak-anaknya sehingga anak turut merasakan emosi negatif yang dirasakan orang tuanya (Männikkö et al, 2020;Du et al, 2021;Widyaswara et al, 2022). untuk mencapai pendidikan yang lebih baik sehingga anak bisa mempelajari banyak hal dan fokus kepada hal-hal yang positif termasuk bagaimana mengatasi berbagai kesulitan hidup (Pitkänen et al, 2019;Männikkö et al, (2020).…”
Section: Adverse Childhood Experience Dan Externalizing Problemunclassified
“…Orang tua yang mengalami perceraian cenderung mengalami banyak tekanan hidup dan tentu akan berpengaruh terhadap bagaimana cara memperlakukan anak. Stres yang dirasakan oleh orang tua tersebut saat menghadapi perceraian dan kehidupan sesudahnya membuat mereka tertekan dan rentan mengekspresikan emosi negatif terhadap anak-anaknya sehingga anak turut merasakan emosi negatif yang dirasakan orang tuanya (Männikkö et al, 2020;Du et al, 2021;Widyaswara et al, 2022). untuk mencapai pendidikan yang lebih baik sehingga anak bisa mempelajari banyak hal dan fokus kepada hal-hal yang positif termasuk bagaimana mengatasi berbagai kesulitan hidup (Pitkänen et al, 2019;Männikkö et al, (2020).…”
Section: Adverse Childhood Experience Dan Externalizing Problemunclassified