Keberagaman di Indonesia tidak hanya terbatas pada budaya dan etnik, melainkan juga agama yang keseluruhannya dirangkum dalam nilai-nilai Pancasila dan Kebhinekaan. Namun, di setiap kemajemukan kerap saja muncul tantangan dalam bentuk pandangan, sikap dan tindakan-tindakan yang merongrong keragaman tersebut, sikap-sikap eksklusif, intoleran, bahkan ekstrem. Oleh karenanya, pemahaman tentang pentingnya wawasan ke-Indonesiaan yang multireliji perlu ditanamkan di tiap lingkungan, tidak terkecuali lingkungan sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran umum, konsep, implementasi dan dampak dari toleransi beragama di Sekolah Kharisma Bangsa Tangerang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif (mixed methods). Pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan toleransi beragama, konsep, implementasi dan dampak budaya toleransi beragama di Sekolah Kharisma Bangsa School Tangerang. Sedangkan pendekatan kuantitatif untuk mendeskripsikan budaya toleransi beragama siswa di Sekolah Kharisma Bangsa. Di sini siswa beradaptasi dengan mengedepankan kesamaan-kesamaan yang dimiliki sebagai sesama siswa. Konsep toleransi beragama di sekolah kharisma bangsa terinspirasi dari pemikiran toleransi beragama dari ulama M. Fethullah Gulen, yakni: melihat manusia adalah sama-sama ciptaan Allah SWT, sehingga tidak dibenarkan menghakimi nasib pemeluk agama lain di akhirat kelak. Implementasi dari konsep Toleransi Beragama di Sekolah Kharisma Bangsa adalah: Sekolah menerima guru dan siswa non muslim, tidak mewajibkan siswi berjilbab, namun sekolah membuat seragam yang sopan, lengan panjang dan rok panjang. Sekolah membuat kurikulum pembinaan yang mengandung muatan topik-topik toleransi beragama. Sekolah menyediakan guru agama sesuai dengan agama siswa.