2018
DOI: 10.34307/b.v1i2.59
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Memahami Bangsa-bangsa Lain dalam Injil Matius

Abstract: This article described one of the uniqueness of the Gospel of Matthew, namely: the emergence of systemic and consistent elements of other nations (gentile). Though Matthew's Gospel is a gospel written for Jews with an emphasis on fulfilling the Old Testament in Jesus and His ministry. Then, why are the elements of other nations in it? This paper answers it by looking more at the salvation (soteriology) aspects designed by God and also includes other nations in it. Abstrak: Artikel ini menjelaskan salah satu ke… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Dengan metode pendekatan kultural setiap kelompok suku atau pun bangsa akan merasa diterima. Gereja tidak bisa berhenti pada pelayanan yang sifatnya sakramental semata, namun harus masuk dalam persoalan konkret yang tengah dialami oleh umat (Putra, 2018). Dalam hal ini pendekatan kebudayaan menjadi sarana bagi Gereja untuk memberikan pemahaman kepada umat bahwa mereka perlu memahami kebudayaan dengan baik.…”
Section: E Gereja Dan Tradisi Lokalunclassified
“…Dengan metode pendekatan kultural setiap kelompok suku atau pun bangsa akan merasa diterima. Gereja tidak bisa berhenti pada pelayanan yang sifatnya sakramental semata, namun harus masuk dalam persoalan konkret yang tengah dialami oleh umat (Putra, 2018). Dalam hal ini pendekatan kebudayaan menjadi sarana bagi Gereja untuk memberikan pemahaman kepada umat bahwa mereka perlu memahami kebudayaan dengan baik.…”
Section: E Gereja Dan Tradisi Lokalunclassified
“…Melalui landasan Amanat Agung yang telah dibahas, jelas bahwa aktualisasi misi dan pemuridan merupakan pemenuhan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus (Yen, 2019). Tujuan dari Injil adalah jadikanlah segala bangsa menjadi murid Kristus, bangsa disini lebih tepatnya segala ras (Putra, 2018), lalu membaptiskan mereka (Fitriyana & Murtiningsih, 2019), kemudian mengajarkan mereka melakukan segala sesuatu yang Tuhan Yesus Kristus perintahkan (Pawson, 2015). Hal ini dirancang untuk mengajarkan mereka bagaimana hidup sebagai murid Kristus dan proses memuridkan perlu waktu bertahun-tahun atau ini adalah sebuah proyek jangka panjang, mengajarkan kepada mereka bagaimana gaya hidup kerajaan Allah di bumi, injil Matius menuliskan tujuan tersebut menyatakan sebuah kerajaan Allah itu nyata dan dapat disentuh, seperti dalam ajaran kotbah di bukit mengenai gaya hidup kerajaan Allah, semua yang Tuhan Yesus ajarkan tentang menjadi manusia baru yang masuk berpindah ke dalam kerajaan Allah (Pawson, 2015).…”
Section: Amanat Agung Tuhan Yesusunclassified
“…Dalam Injil Matius 28:18-20 janganlah hanya dipahami kata pergilah secara sempit hanya sebagai memberitakan Injil saja, tetapi terdapat juga kata "bertobatlah, sebab Kerajaan Allah sudah dekat" kata ini dipahami sebagai bentuk pemuridan (MySabda Team, 2021). Dalam Amanat Agung menjelaskan bahwa tanggung jawab gereja tidak hanya berupa kegiatan penginjilan saja, tetapi juga melaksanakan pemuridan yang dibuka bagi semua suku bangsa (Putra, 2018). Inti dari Amanat Agung Tuhan Yesus adalah landasan bagi orang percaya dalam memenuhi perintah Tuhan Yesus dalam aktualisasi misi dan pemuridan, tanggung jawab tersebut harus dilakukan secara sistematis dan praktis, agar semua yang diajarkan dengan mudahdipahami oleh semua peserta didik (Darmawan, 2019).…”
Section: Amanat Agung Tuhan Yesusunclassified
“…Asalinya menggunakan panggilan Rabi yang dalam bahasa Inggris "Master" atau "Lord" dalam makna "Tuan" bagi seorang Pengajar (Guru) (Siburian, 2018). Akan tetapi dalam Injil Matius Yesus memperkenal Yesus seorang guru, pengkhotbah, dan pemberi hukum dalam tradisi Musa (Putra, 2018). Hal yang menarik ialah bahwa Injil Lukas menggunakan sebutan epistates sebanyak tujuh kali.…”
Section: Sebutan Yesus Sebagai Guru Dalam Masyarakatunclassified