1999
DOI: 10.30883/jba.v19i2.820
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Megalitik Di Situbondo Dan Pengaruh Hindu Di Jawa Timur

Abstract: Menyimak kronologi perkembangan budaya megalitik di Situbondo terlihat bahwa paling tidak pada sekitar abad 5 (sesuai dengan pertanggalan karbon) bahkan ada kemungkinan jauh sebelumnya, bahwa tradisi megalitik telah mengakar dan terus berkembang jauh kemudian sampai abad ke 15 M atau mungkin lebih setelah runtuhnya kerajaan dengan ciri Hindu (Majapahit) di wilayah Jawa Timur. Megalitik sebagai suatu tradisi dan kepercayaan asli bangsa Indonesia tampaknya tidak mudah digeser oleh pengaruh agama dari luar (asing… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
2

Citation Types

0
0
0
6

Year Published

2007
2007
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(6 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
6
Order By: Relevance
“…Prasetyo mengkategorikan tinggalantinggalan megalitik di Bondowoso berdasarkan keragaman dan analisis tetangga terdekat (Prasetyo, 2009). Selain itu dalam disertasinya Bagyo Prasetyo mengemukakan tentang beberapa pertimbangan dalam penempatan lokasi dari situs-situs megalitik yang ada di kawasan Lembah Iyang-Ijen di Kabupaten Bondowoso dan Jember (Prasetyo, 2008). Fadhlan S. Intan menulis tentang sumber daya batu pada beberapa situs Megalitik di Jember yang tersebar di Kecamatan Sukowono, Sumber Jambe, Silo, Mayang, Arjasa, dan Jelbuk (Intan, 2001).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 4 more Smart Citations
“…Prasetyo mengkategorikan tinggalantinggalan megalitik di Bondowoso berdasarkan keragaman dan analisis tetangga terdekat (Prasetyo, 2009). Selain itu dalam disertasinya Bagyo Prasetyo mengemukakan tentang beberapa pertimbangan dalam penempatan lokasi dari situs-situs megalitik yang ada di kawasan Lembah Iyang-Ijen di Kabupaten Bondowoso dan Jember (Prasetyo, 2008). Fadhlan S. Intan menulis tentang sumber daya batu pada beberapa situs Megalitik di Jember yang tersebar di Kecamatan Sukowono, Sumber Jambe, Silo, Mayang, Arjasa, dan Jelbuk (Intan, 2001).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kendit, Banyuputih, dan Arjasa. Variasi dari tinggalan budaya megalitik tersebut di antaranya adalah sarkofagus di Kecamatan Sumbermalang, Kendit, Bungatan, Besuki,dan Banyuglugur; bangunan berundak di Kecamatan Sumbermalang; menhir di Kecamatan Sumbermalang, dan lumpang batu di Kecamatan Banyuputih dan Arjasa (Prasetyo, 1999).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 3 more Smart Citations