2019
DOI: 10.26499/und.v15i2.1747
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Masyarakat Dayak Dan Alam: Sebuah Pembacaan Ekokritik Sastra Terhadap Cerita Pendek “Menari Di Puncak Beringin’” Karya Budi Dayak Kurniawan

Abstract: The short story "Menari di Puncak Beringin" by Budi Dayak Kurniawan tells the story of the closeness of the figure of me and his family to the natural environment of Central Kalimantan. Through the banyan tree symbol, the short story illustrates that the Dayak people of Central Kalimantan are very close to nature not only physically but also related to their philosophies of life. The problem in this study is how the relationship between humans and nature is described in the short story. The theoretical framewo… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(4 citation statements)
references
References 3 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Paragraf di atas membuktikan bahwa kedekatan alam dan manusia yang saling membutuhkan satu sama lain. Alam bagi manusia ialah falsafah hidup sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang harus diresapi dan dimaknai bukan hanya sebagai sebuah kebetulan tanpa makna (Wijanarti, 2019). Hal tersebut ditunjukkan oleh tokoh Pego yang memanfaatkan batang-batang pohon untuk disusun menjadi pondok yang dapat melindungi dari sinar matahari.…”
Section: A Deskripsi Hubungan Alam Dan Manusiaunclassified
“…Paragraf di atas membuktikan bahwa kedekatan alam dan manusia yang saling membutuhkan satu sama lain. Alam bagi manusia ialah falsafah hidup sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang harus diresapi dan dimaknai bukan hanya sebagai sebuah kebetulan tanpa makna (Wijanarti, 2019). Hal tersebut ditunjukkan oleh tokoh Pego yang memanfaatkan batang-batang pohon untuk disusun menjadi pondok yang dapat melindungi dari sinar matahari.…”
Section: A Deskripsi Hubungan Alam Dan Manusiaunclassified
“…Kajian-kajian sastra yang mempersoalkan hubungan antara karya sastra dengan lingkungan alam, dengan lingkungan fisik, pertumbuhan populasi, hilangnya hutan belantara dan liar, punahnya spesies dengan cepat, serta peningkatan kontaminasi udara, air, dan tanah di bumi telah dilakukan oleh Wijanarti (2019), Anafiah (2014), dan Supriatin (2010). Wijanarti menggambarkan masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah yang berupaya menjaga lingkungan alam agar tidak terjadi bencana.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kajian ekokritik dalam karya sastra telah banyak dilakukan, misalnya kajian ekokritik dalam cerpen pernah dilakukan oleh (Trisnawati, 2014), (Igayanti et al, 2019), (Nur"aini & Sukmawan, 2019), (Juanda & Ramly, 2019b), (Juanda, 2018), (Juanda & Ramly, 2019a), (Firmansyah & Turahmat, 2019), (Juanda & Azis, 2018), (Syamil et al, 2020), (Wijanarti, 2019), (Ikhwan, 2020). Ada juga kajian eko kritik dalam cerita rakyat (Lisnasari & Sukmawan, 2016), teater (Martin & O"Malley, 2020) dan puisi (Rawashdeh & Zuraikat, 2018), (Iskarna et al, 2020), (Aris, 2020), (Mantiri & Handayani, 2020), mitos (Lestari et al, 2020), (Herbowo, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified