Market Efficiency Indicators in Marine Fish Marketing in Goa, India

Abstract

The Indian State of Goa has a coastal length of 104 Kms and the State contributes 1.85% to the marine fish production of the country. A study was conducted to assess the market efficiency indicators such as Gross Marketing Margin, Percentage Share of Fisherman in the Consumers Rupee (PSFCR) and the Coefficient of variation. The study revealed that high value fishes such as cobia, silver Whiting, seer fishes, prawns and milk shark recorded a comparatively higher price spread. Varieties which recorded higher PSFCR were speckled prawn (72.86%), cobia (70.31%), seerfish (69.98%), Brown shrimps or ginga prawns (69.43%), pony fish (67.58%) and milk shark (65.61%). At the point of first sales, high value fishes such as cobia, seerfishes, prawns and silver biddy had a co-efficient of variation of less than 10% indicating a higher price stability. High value fishes such as ribbon fishes, seerfishes, cobia, indian white prawn, barracudas, brown prawns, speckled prawns, kadal shrimps and half beaks were among the list of fishes which recorded a low co-efficient of variation of less than 10% at the point of last sales.

Analisis Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Digital untuk Pemasaran Ikan Skala Mikro : Systematic Literature Review

“…

Ikan adalah komoditas bergizi yang sangat populer di seluruh dunia karena kandungan protein, dan asam omega yang tinggi, serta asam lemak jenuh yang rendah (Setyowati et al, 2016). Namun, ikan juga komoditas yang sangat mudah rusak, sehingga dibutuhkan waktu yang cepat agar ikan dapat sampai ke konsumen (Lekshmi et al, 2020). Usaha pemasaran ikan saat ini masih sangat mengandalkan cara tradisional, yaitu dengan jangkauan terbatas sehingga menyebabkan penjualan ikan mengalami kerugian karena tidak terjual, sekaligus menurunkan kualitas ikan karena tidak cepat terjual (Chan et al, 2021).

…”

“…Agar ikan bisa tiba ke konsumen pada waktu, dan tempat yang tepat maka diperlukan sistem pemasaran yang efektif (Deb & Dey, 2020). Sistem pemasaran ikan ini diharapkan mampu memenuhi tuntutan pasar, mengurangi kerugian pasca panen, serta melindungi kepentingan nelayan namun tetap memastikan pasokan ikan segar yang stabil ke konsumen, dan didistribusikan ke seluruh pelosok negeri dalam jarak waktu yang minimum (Lekshmi et al, 2020).…”