2019
DOI: 10.15575/isema.v4i1.5142
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Manajemen Program Pembinaan Akhlak Karimah Peserta Didik Melalui Ekstrakurikuler

Abstract: Dewan pembina belum seluruhnya merumuskan program pembinaan hingga ke indikator capaian ekstrakurikuler, pelaksanaan pertemuan pembinaan yang kurang maksimal, belum terjalinnya koordinasi antar pembina terkait agenda ekstrakurikuler. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap proses-proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan hasil pembinaan akhlak jariah peserta didik melalui ekstrakurikuler di Madrasah Aliyah Negeri 2 Sumedang. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data men… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…Implementation. As per Terry (1968), the actuating phase involves the managerial activities aimed at instigating and sustaining actions defined during the planning and organizing stages, with the ultimate goal of achieving program objectives (Prayoga, 2019). In executing the KIR LIBA program, various work programs have been designed to manifest KIR LIBA's contributions to enhancing students' writing skills.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Implementation. As per Terry (1968), the actuating phase involves the managerial activities aimed at instigating and sustaining actions defined during the planning and organizing stages, with the ultimate goal of achieving program objectives (Prayoga, 2019). In executing the KIR LIBA program, various work programs have been designed to manifest KIR LIBA's contributions to enhancing students' writing skills.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Pembiasaan merupakan salah satu strategi yang tepat digunakan untuk membentuk karakter anak karena anak terlibat langsung untuk berbuat baik di dalamnya (Supiana, Hermawan, & Wahyuni, 2019). Keterlibatan pada anak dalam berbuat baik kemudian akan memunculkan kesadaran dan komitmen untuk selalu berbuat baik (Prayoga, 2019). Kepemilikan kesadaran dan komitmen pada diri anak sangat dibutuhkan dalam membudayakan hidup bersih dan sehat (Yufiarti dkk., 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pendidikan karakter atau pendidikan akhlak atau pendidikan budi pekerti plus merupakan arah utama yang dituju oleh lembaga pendidikan, termasuk pendidikan pesantren (Prayoga, 2019b). Zubaedah menguraikan bahwa pendidikan karakter adalah usaha sengaja (sadar) untuk mewujudkan kebajikan, yakni kualitas kemanusiaan yang baik secara obyektif, dan bukan hanya baik untuk individu perorangan, tetapi juga baik untuk masyarakat secara keseluruhan.…”
Section: F Karakteristik Dan Nilai Dalam Kurikulumunclassified