Management Privacy dalam Penggunaan Fitur “Close Friend” di Instagram

Abstract

Social media is basically to share information and self-disclosures by the account owner. However, there is an attitude of caution in expressing which must also be considered and needs to be considered. Technological developments make more and more new features appear on various social media platforms, one of them is the close friend feature on Instagram that can be used to limit users in sharing information that is considered more privacy. This study uses the Communication Privacy Management theory as a framework for investigating how Instagram users, especially young adults, use and respond to the use of the close friend feature. Overall, the results of interviews with five informants found evidence of five basic assumptions in using CPM implied on social media and showed that there is confidence in the disclosure of privacy when using the close friend feature.

Manajemen Privasi Akun Model Hijab di Media Sosial Instagram

“…Dalam temuan penelitian model hijabers merasa bahwa batas rasa aman saat membagikan informasi kepada teman bersifat personal. Seperti yang ditemukan dalam penelitian Gruzd & Hernández-García, bahwa meskipun informasi tersedia untuk umum di media sosial, pengguna mungkin masih mengharapkan privasi (Dianiya, 2021). Dinyatakan oleh West & Turner, individu memutuskan untuk menutup informasi privat yang dimilikinya karena takut keberadaannya ditolak oleh orang-orang di sekitarnya, individu tersebut takut membuat psikologis orang lain menjadi terganggu, serta individu tersebut tidak ingin merusak perannya sebagai figur yang pantas untuk diteladani individu tersebut tidak memiliki kebutuhan untuk terbuka terhadap orang tersebut.…”

“…Dapat disimpulkan bahwa dalam alasan menutup informasi privat dengan menggunakan privat akun di Instagram, model hijabers memiliki keinginan untuk membuat informasi privat menjadi lebih terjaga sehingga memberi rasa aman secara sosial. Hal ini serupa dengan penelitian terdahulu berjudul Management privacy dalam penggunaan fitur "close friend" di Instagram dimana dalam penelitian tersebut ditemukan privat akun menjadi lebih aman saat membagikan foto maupun video (Dianiya, 2021). Akan tetapi keunikan terjadi ketika model hijabers dalam Instagram berperan sebagai pembentuk citra sebuah produk hijab.…”

“…Model hijabers dalam menggunakan Instagram melakukan filter dalam penggunaan konten dan tidak membagikan kontak personal sebagai kontrol informasi privat. Proses selektif dalam memilih pengikut Instagram dengan cara pengaktifan fitur private account sehingga dapat menyortir terlebih dahulu siapa yang dapat melihat profil dengan anggapan memprivasi akun tersebut mereka dapat lebih aman dalam membagikan konten foto dan video (Dianiya, 2021). Hal ini dinyatakan saat wawancara masing masing informan memiliki kesamaan dalam selektif saat menggunakan akun Instagramnya.…”

“…"Sebenarnya memilah/memilih apa yang akan aku upload di Instagram, apa yang orang lain boleh tau tentang aku dan tidak boleh tau tentang aku, contoh keseharian aku suka makan, aku bakalan sharing aku kali ini makan apa tetapi kalo masalah pribadi aku gakpernah upload (tentang kehidupan pribadi aku)" (wawancara informan 1, 24 April 2021) "Kaya lebih milih2 gitu apa yang di taruh diakun ig kaya naruh nomer kontak hp, email. Akun sendiri itu gak nyaman takutnya ada orang yang iseng gak jelas maksud dan tujuannya apa kalo memang ada kepentingan gitu biasanya nge dm terus baru ngungkapkan kepentingannya Koidl & Kapanova menyatakan untuk mengatasi aspek kepercayaan, dalam beberapa tahun terakhir, beberapa platform baru telah muncul yang berupaya membuat interaksi antar pengguna lebih dapat dipercaya (Dianiya, 2021). Pilihan tersebut juga berlaku pada penggunaan Instagram di mana pengguna diberikan hak untuk membatasi informasi pada profil hanya kesebagian orang saja serta dapat memilih apakah profil dan/atau fitur berbagi cerita ingin ditampilkan secara publik atau tidak.…”

“…Dengan privat akun, pengguna dapat menentukan dengan siapa saja dia mau berbagi aktifitas keseharian khususnya dalam unggahan dan insta story di Instagram. Temuan ini memiliki kesamaan dengan penelitian terdahulu berjudul Management privacy dalam penggunaan fitur "close friend" di Instagram dimana dalam temuanya informan menentukan kepada siapa saja audiens yang boleh melihat aktivitasnya di media sosial Instagram (Dianiya, 2021).…”