“…Berbagai sikap seperti menyalahkan pasangan ketika memberi bantuan, tidak menanggapi stress-nya dengan serius, atau menjauh ketika pasangannya menceritakan permasalahan yang sedang dihadapi dapat menyakiti perasaan pasangan, baik secara langsung ataupun tidak langsung (Stone & Shackelford, 2006;Bodenmann, Meuwly, Bradbury, Gmelch, Ledermann, 2010). Sikap-sikap tersebut kemudian menumbuhkan atribusi atau emosi negatif terhadap pernikahan sehingga dapat menurunkan kepuasan pernikahan (Cutrona & Gardner 2006;Bodenmann, 2005 Levine, Sato, Hashimoto, Verma, 1995). Setiap individu yang memutuskan untuk menikah tentunya memiliki pengharapan bahwa pasangannya akan memenuhi kebutuhannya, baik secara fisik maupun emosi (Olson & DeFrain, 2003).…”