1951
DOI: 10.2307/2715419
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Louis Gottschalk, Understanding History, a Primer of Historical Method

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Peneliti memperhatikan kualitas sumber yang diperoleh, untuk arsip penulis mengambil koleksi dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) yang juga bisa diakses secara digital, lalu ada majalah forum keadilan, artikel dari jurnal berkualitas dan buku yang telah diakui secara 163 nasional dan internasional. Louis Gottschalk menjelaskan bahwa sudut pandang dan pandangan berdasarkan pemeriksaan bukti adalah tujuan utama dari metode sejarah yang terus-menerus dipegang sepanjang penelitian (Brewer, 1951). Dalam konteks ini peneliti dibantu dengan teori relasi kekuasaan berpandangan, bahwa segitiga kekuasaan di antara Presiden Soekarno, TNI-AD dan PKI pada masa demokrasi terpimpin serta kondisi politik Sikap Nasution yang berbalik 180 derajat setelah Peristiwa Madiun 17 Oktober 1952, sebagai "lawan" menjadi "kawan" Presiden Soekarno, juga mengecewakan bos intelijen, Zulkifli Lubis, Komandan RPKAD Djaelani, dan beberapa perwira lain.…”
Section: Metodeunclassified
“…Peneliti memperhatikan kualitas sumber yang diperoleh, untuk arsip penulis mengambil koleksi dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) yang juga bisa diakses secara digital, lalu ada majalah forum keadilan, artikel dari jurnal berkualitas dan buku yang telah diakui secara 163 nasional dan internasional. Louis Gottschalk menjelaskan bahwa sudut pandang dan pandangan berdasarkan pemeriksaan bukti adalah tujuan utama dari metode sejarah yang terus-menerus dipegang sepanjang penelitian (Brewer, 1951). Dalam konteks ini peneliti dibantu dengan teori relasi kekuasaan berpandangan, bahwa segitiga kekuasaan di antara Presiden Soekarno, TNI-AD dan PKI pada masa demokrasi terpimpin serta kondisi politik Sikap Nasution yang berbalik 180 derajat setelah Peristiwa Madiun 17 Oktober 1952, sebagai "lawan" menjadi "kawan" Presiden Soekarno, juga mengecewakan bos intelijen, Zulkifli Lubis, Komandan RPKAD Djaelani, dan beberapa perwira lain.…”
Section: Metodeunclassified