2016
DOI: 10.1590/s2179-975x3014
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Limnology of an integrated cage-pond aquaculture farm

Abstract: Aim Examining whether small-scale tilapia cages have a potential influence on water abiotic parameters in a pond of a flow-through system. Methods Tilapia cages were installed near the pond water outlet. Samples for determination of abiotic parameters were monthly collected during eight months at five sampling sites: near three inlets receiving effluents from other fishponds (IW12, IW6 and IWM, the latter opening in a macrophyte bed), close to the cages in the open-pond (CC) and close to the water outlet (WO).… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
1
0
6

Year Published

2018
2018
2024
2024

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(7 citation statements)
references
References 12 publications
0
1
0
6
Order By: Relevance
“…Pertumbuhan fitoplankton di perairan tergantung pada ketersediaan nutrien nitrogen dan fosfor [18]. Pertumbuhan fitoplankton secara berlebihan akan terjadi bila keberadaan senyawa N dan P berlebihan di perairan danau [19,20,21]. Hal ini menunjukkan bahwa TP dan TN merupakan penentu signifikan klorofil-a [22].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pertumbuhan fitoplankton di perairan tergantung pada ketersediaan nutrien nitrogen dan fosfor [18]. Pertumbuhan fitoplankton secara berlebihan akan terjadi bila keberadaan senyawa N dan P berlebihan di perairan danau [19,20,21]. Hal ini menunjukkan bahwa TP dan TN merupakan penentu signifikan klorofil-a [22].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Keberadaan senyawa N dan P ini secara berlebihan di perairan danau mendorong tumbuhnya fitoplankton secara berlebihan [5], sehingga menimbulkan eutrofikasi [9] di perairan danau. Eutrofikasi merupakan proses pengayaan nutrien oleh peningkatan unsur hara yang melampaui batas di ekosistem air [10,11] dan proses penumpukan nutrien, organik, dan sedimen yang mendorong penuaan alami danau [12].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil penelitian Krismono & Krismono (2003) menunjukkan bahwa ketebalan endapan di Waduk Djuanda pada lokasi budidaya 10 cm lebih tebal dibandingan lokasi tanpa kegiatan budidaya ikan dan peningkatan unsur hara perairan terutama N dan P yang diperkirakan berasal dari hasil dekomposisi sisa pakan ikan dari KJA yang terendapkan di dasar perairan (Purnamaningtyas & Tjahjo, 2008). Tavares et al (2016) juga menyebutkan bahwa kegiatan KJA dapat mempercepat eutrofikasi karena nutrien yang berlebih yang berasal dari pakan, meningkatkan padatan terlarut dan nutrien di kolom air.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…KJA SMART yang dangkal cenderung terjadi resuspensi sehingga meningkatkan laju mineralisasi yang berakibat meningkatkan nutrien ke perairan (Rahman, 2015). Tavares et al (2016) menyebutkan bahwa sistem KJA yang dalam dan lebih terbuka seperti KJA konvensional cenderung terjadi aliran air yang cukup tinggi dan dispersi sisa pakan dan feses ikan sehingga sebagian sisa pakan dan feses ikan terdekomposisi dan mengendap di tempat lain. Hal ini berarti KJA SMART cenderung menekan masukan fosfor ke perairan waduk.…”
unclassified