Learning 2-Dimensional and 3-Dimensional Geometry with Geogebra: Which Would Students Do Better?

Abstract

AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pemikiran geometris dari anak-anak yang bekerja dengan GeoGebra untuk belajar geometri dua dimensi (2-D) dan tiga dimensi (3-D). GeoGebra adalah bersumber software matematika dinamis terbuka yang berlaku untuk belajar matematika dari sekolah dasar sampai sekolah menengah dan pendidikan tinggi. Tiga puluh murid belajar di kelas dua (Tahun 2) di sekolah yang terletak di Pontian, sebuah distrik di salah satu negara Malaysia berpartisipasi dalam studi. Mereka menghadiri sesi GeoGebra untuk membangun dan menganalisis dinamika geometri dua dimensi dan tiga dimensi setelah belajar topik ini dalam pengaturan konvensional. Pretest dan posttest pada kemampuan spasial dua dimensi dan tiga dimensi berdasarkan Van tingkat Hiele berpikir geometrik diberikan kepada siswa. Perbandingan antara pretest dan posttest menunjukkan peningkatan hasil yang signifikan dalam visualisasi dan deduksi informal yang baik untuk 2-D dan 3-D geometri. Selain itu dari intervensi, yang paling siswa manfaat dalam menganalisis 3-D dan memvisualisasikan 2-D geometri. Menariknya, keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh melalui kegiatan menggunakan GeoGebra di lingkungan belajar yang berpusat pada siswa bisa berhasil dipindahkan ke kertas dan pensil menguji. Kata kunci: pemikiran geometris, GeoGebra, Van Hiele AbstractThe purpose of this study is to examine the geometric thinking of young children who worked with GeoGebra to learn two-dimensional (2-D) and three-dimensional (3-D) geometry. GeoGebra is an open sourced dynamic mathematics software which is applicable for learning mathematics from primary school to secondary school and to higher education. Thirty pupils studying in second grade (Year 2) at a school located in Pontian, a district in one of the Malaysian state participated in the study. They attended GeoGebra sessions to construct and analyze dynamics of two-dimensional and three-dimensional geometry after learning these topics in the conventional setting. Pretest and posttest on two-dimensional and three-dimensional spatial ability based on Van Hiele level of geometric thinking were administered to the pupils. The comparison between pretest and posttest results demonstrate significant enhancement in visualization and informal deduction for both 2-D and 3-D geometry. Moreover from the intervention, the students benefit most in analyzing 3-D and visualizing 2-D geometry. Interestingly, skills and knowledge acquired through activities using GeoGebra in student-centered learning environment could be successfully transferred to paper and pencil test.

Culture-Based Contextual Learning to Increase Problem-Solving Ability of First Year University Student

“…This difference is due to differences in individual ability which is a good predictor of the learning achievement of mathematics (Andaya, 2014). Nevertheless, some researchers report no correlation between entry qualification and student performance (Babaloba, 2015;Falaye, 2015;Syamsuri, et al 2017;Ismail & Rahman, 2017). The difference is influenced by different entry qualification reviews.…”

Improving Students' Mathematics Communication Ability Through Geogebra

“…Aljabar dan geometri merupakan inti dari GeoGebra Bhagat et al (2014). Karakteristik utama yang membedakan GeoGebra dengan perangkat matematika yang lain adalah dapat dianggap sebagai sistem aljabar komputer di satu sisi lain sebagai perangkat lunak geometri Ismail et al (2017). GeoGebra memiliki semua karakteristik essensial yang seharusnya dimi-liki oleh perangkat lunak pendidikan, GeoGebra bisa mengubah representasi simbolik menjadi geometris dan sebaliknya Khalil et al (2017).…”

Pembelajaran Luas Segiempat untuk Siswa Kelas VII Menggunakan Reallotment Activities

“…Sejumlah peneliti melakukan analisis kesalahan-kesalahan siswa dalam pembelajaran geometri khususnya bangun datar (Kurniati, 2010;Darmawati, Irawan, & Chandra, 2017;Ismail & Rahman, 2017). Kurniati (2010) (Revina & Leung, 2018;Nugraheni & Sugiman, 2013;Ryandi, Somakim, & Susanti, 2018).…”