Kesulitan membaca kata disleksia pada siswa sekolah dasar terutama dikelas rendah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kesulitan membaca kata anak disleksia usia 7-12 tahun disekolah SD. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes, checklist, dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: terdapat kesulitan-kesulitan membaca kata dikelas satu seperti sulit membaca /memproses fonologi sehingga kurang mampu membaca (decode), mengeja kata (encode), berbicara (syintax); terdapat kendala-kendala penyebab disleksia yaitu faktor gen (hereditas), lingkungan, cahaya yang mengakibatkan sindrom irlen, kerusakan neorologis, artikulasi. Implikasi disleksia mengelak dari membuat kerja sekolah, menggunakan strategi-strategi seperti menyalin kerja anak-anak lain untuk menyembunyikan masalah, menyadari sesuatu yang “tidak kena” tetapi tidak dapat memahaminya, coba menyembunyikan kesukarannya. Kesimpulan dengan adanya kesulitan membaca kata anak disleksia terdapat upaya-upaya yang dilakukan guru untuk siswa disleksia seperti intervensi, toleransi, dispensasi, multisensori, metode gilingham, clinical teaching, alat bantu seperti buku-buku bergambar, remidial teaching, memperhatikan perkembangan sosial emosional anak agar siswa disleksia tidak mengalami demotivasi belajar dan kefrustasian yang bisa membawanya pada kesulitan-kesulitan lain.