Penelitian ini bertujuan mengembangkan model kepemimpinan digital kepala sekolah dalam mengatasi disrupsi inovasi pembelajaran dalam implementasi merdeka belajar. Metode yang digunakan yaitu eksploratory sequential, sabjek penelitian berupa guru berjumlah 200 orang. Teknik yang digunakan berupa angket dan wawancara mendalam. Selanjutnya analisis data menggunakan statistik deskriptip, uji t, SEM dan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan model pengukuran yang diperoleh valid dan layak, sedangkan model struktural baik dengan Q2 (Stone Geiser Q-Square) yaitu 0,823, yang berarti model memiliki prevalensi prediksi yang tinggi. Sehingga, model struktural yang dihasilkan sangat layak digunakan untuk memprediksi. Kesimpulannya bahwa secara langsung kapasitas kepemimpinan digital berpengaruh positif dan signifikan terhadap disrupsi inovasi pembelajaran dan disrupsi inovasi pembelajaran secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan merdeka belajar. Secara tidak langsung kapasitas kepemimpinan digital memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan merdeka belajar yang dimediasi oleh disrupsi inovasi pembelajaran.