“…Remaja yang melakukan self injury sebagai upaya untuk melempiaskan masalah emosional beranggapan bahwa sakit fisik lebih baik daripada sakit secara emosional dan merupakan mekanisme yang bekerja secara efektif dan membuat menjadi kecanduan (Alderman dalam Kurniawaty, R, 2012;Faried, Noviekayati, & Saragih, 2018). Hal ini dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan remaja untuk mengelola emosi (Normanisa, Anwar, & Auliah, 2020). Dalam menyelesaikan masalah, individu yang memiliki coping yang baik, maka akan menyelesaikan masalah dengan cara yang positif dan begitupun sebaliknya, individu yang memiliki coping yang buruk cenderung menyelesaikan masalah dan menyalurkan emosi dengan cara yang negatif (Rakhmi, 2021).…”