Layanan informasi perilaku seksual dan pengetahuan serta sikap remaja dalam pencegahan perilaku seksual pranikah

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan informasi perilaku seksual dan tingkat pengetahuan dan sikap remaja dalam pencegahan perilaku seksual pranikah di wilayah Cinere Depok. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survei. Layanan informasi tentang perilaku seksual telah diberikan sebelumnya oleh Konselor di karang taruna. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 responden dengan teknik nonprobability sampling. Teknik analisis data dilakukan dengan uji regresi berganda. Berdasarkan hasil data yang di dapatkan maka disimpulkan bahwa layanan informasi perilaku seksual berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan dan sikap remaja dalam pencegahan perilaku seksual pranikah. Hal ini dapat dilihat dari nilai R square sebesar 0,728 yang berarti bahwa layanan informasi perilaku seksual dan pengetahuan dan sikap remaja memberikan kontribusi sebesar 72,8% terhadap pencegahan perilaku seksual pranikah dan sisanya sebesar 27,2% dipengaruhi oleh faktor lain.

Layanan informasi untuk meningkatkan penyesuaian diri siswa

“…Berkaitan dengan kemampuan layanan informasi untuk meningkatkan penyesuaian diri maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, pada layanan informasi akan disampaikan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh individu sebagai peserta layanan yang kemudian informasi tersebut diolah dan dipergunakan untuk kepentingan kehidupan dan juga kemampuan positif individu yang bersangkutan (Muklathi et al, 2022). Kedua, layanan informasi bermaksud untuk memberikan pemahaman kepada individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki (Afiah et al, 2021), dan ketiga dalam praktiknya layanan informasi memberikan pemahaman dari berbagai informasi yang nantinya akan berguna bagi konseli dalam proses pengambilan keputusan saat berusaha memecahkan permasalahan yang dihadapinya (Luthfiansyah et al, 2021).…”

“…Hasil penelitian ini pula turut memperkuat hasil penelitian sebelumnya terkait kemampuan layanan informasi bekerja meningkatkan kompetensi sosial siswa. Dalam penelitian lain ditemukan bahwa layanan informasi turut mampu meningkatkan adaptasi siswa (Kasna et al, 2020), mencegah bullying (Ashari et al, 2021), memberikan pemahaman cyberbullying (Afiah et al, 2021), pencegahan perilaku seksual pranikah (Muklathi et al, 2022), serta mereduksi body dissatisfaction (Putri et al, 2021).…”

“…Layanan informasi merupakan layanan yang membantu siswa menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, layanan belajar, karier atau jabatan, dan pendidikan lanjutan (Afiah et al, 2021). Dalam hal ini layanan informasi hadir untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang dibutuhkan oleh individu yang memerlukan informasi (Muklathi et al, 2022). Olehnya itu masalah dalam penelitian ini adalah apakah layanan informasi mampu meningkatkan penyesuaian diri siswa?…”

Layanan informasi dalam mencegah negative peer pressure peserta didik

“…Pada dasarnya layanan informasi berupaya untuk memenuhi kebutuhan individu yaitu remaja akan informasi yang diperlukannya (Muklathi et al, 2022), terutama dalam kaitannya dengan kondisi hubungan teman sebaya. Melalui layanan informasi maka siswa akan memperoleh seperangkat pengetahuan yang dibutuhkan berdasarkan tujuannya.…”

“…Dalam tinjauan literatur diperoleh informasi bahwa layanan informasi mampu mereduksi terjadinya body dissatisfaction pada remaja putri (Putri et al, 2021). Selain itu diperoleh pula informasi bahwa layanan informasi mampu mereduksi perilaku bullying (perundungan) pada siswa (Ashari et al, 2021), meningkatkan pemahaman bahaya narkoba (Luthfiansyah et al, 2021), mencegah perilaku seksual pranikah (Muklathi et al, 2022), serta mencegah terjadinya cyberbulling (Afiah et al, 2021) juga mampu meningkatkan penyesuaian diri siswa (Risnawati & Salahuddin, 2022).…”