2018
DOI: 10.24014/jupet.v15i2.5635
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kualitas Spermatozoa Cauda Epididimis Sapi Peranakan Simmental Pada Suhu 5ºc Dengan Penambahan Cairan Oviduct

Abstract: This study aims to determine the effect of fluid oviduct squeeze on spermatozoa cauda epididymis cattle peranakan simmental after equilibration at 5°C including live percentage, motility and abnormality. Cauda epididymis peranakan simmental cattle obtained from the Slaughterhouse of Solok City with ages ranging from 3-4 years collected using slicing method and evaluated microscopically. Semen was treated with fluid oviduct P1 (0%), P2 (10%) and P3 (20%) with 4 hours equilibration time. After completion, an eva… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

1
1

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Testes pada ternak setelah dipotong pada umumnya masih bisa dimanfaatkan spermatozoanya, diolah dan disimpan dengan penanganan teknologi reproduksi untuk keperluan Inseminasi Buatan. Upaya pemanfaatan spermatozoa epididimis telah banyak dilakukan, yaitu pada domba (Graham, 1994dan Rizal, 2006, ternak sapi (Graham, 1994), ternak kuda (Squires et al, 2000), ternak kerbau di Afrika (Herold et al, 2006), Sapi Peranakan Simmental (Harissatria et al, 2018), dan kerbau Lumpur (Harissatria et al, 2019). Hafez dan Hafez (2000), spermatozoa yang diambil dari cauda epididimis mempunyai kemampuan fertilitas yang sama dengan spermatozoa ejakulat.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Testes pada ternak setelah dipotong pada umumnya masih bisa dimanfaatkan spermatozoanya, diolah dan disimpan dengan penanganan teknologi reproduksi untuk keperluan Inseminasi Buatan. Upaya pemanfaatan spermatozoa epididimis telah banyak dilakukan, yaitu pada domba (Graham, 1994dan Rizal, 2006, ternak sapi (Graham, 1994), ternak kuda (Squires et al, 2000), ternak kerbau di Afrika (Herold et al, 2006), Sapi Peranakan Simmental (Harissatria et al, 2018), dan kerbau Lumpur (Harissatria et al, 2019). Hafez dan Hafez (2000), spermatozoa yang diambil dari cauda epididimis mempunyai kemampuan fertilitas yang sama dengan spermatozoa ejakulat.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“….SelanjutnyaHarissatria et al 2018 menyatakan spermatozoa cauda Epididymis dengan abnormalitas tertinggi pada jenis sapi peranakan Simmental dengan tiga buah perlakuan pemberian cairan oviduct hannya berkisar 11,92±3,38%. Selanjutnya, Rizal dan Herdis (2008) juga menerangkan keadaan dan kejadian abnormalitas secara sekunder pada spermatozoa, dengan keadaan terpisahnya antara bagian ekor sperma dan kepala sperma akibat dari pelaksanaan pembuatan preparat dilaboratorium saat proses evaluasi dibawah mikroskop.…”
unclassified