2013
DOI: 10.14692/jfi.9.4.99
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kualitas Fisik, Populasi Aspergillus flavus, dan Kandungan Aflatoksin B1 pada Biji Kacang Tanah Mentah

Abstract: Kacang tanah merupakan bahan pangan yang perlu dijamin mutunya. Penelitian ini bertujuan menentukan kualitas fisik, populasi Aspergillus flavus, dan kandungan aflatoksin B 1 pada biji kacang tanah mentah yang diperoleh dari pengecer di dua pasar tradisional (Pasar Anyar dan Pasar Bogor) di Kota Bogor. Jumlah sampel biji kacang tanah mentah masing-masing pasar sebanyak 14 dan 12 sampel. Kualitas fisik biji ditentukan berdasarkan persentase biji utuh, biji keriput, dan biji rusak. Biji rusak meliputi biji patah … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
3
0
2

Year Published

2016
2016
2022
2022

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(5 citation statements)
references
References 2 publications
(3 reference statements)
0
3
0
2
Order By: Relevance
“…How Can We Get the Healthy Chocolate aflatoxins, fumonisin, and ochratoxin A [13], but aflatoxins and ochratoxin A are commonly found in cocoa beans.…”
Section: Biodivers Vol 1 No 2 2022 | 63mentioning
confidence: 99%
See 2 more Smart Citations
“…How Can We Get the Healthy Chocolate aflatoxins, fumonisin, and ochratoxin A [13], but aflatoxins and ochratoxin A are commonly found in cocoa beans.…”
Section: Biodivers Vol 1 No 2 2022 | 63mentioning
confidence: 99%
“…There are four types of aflatoxins, i.e. B1, B2, G1, and G2, but the most dangerous for human health is aflatoxin B1 (AFB1) [13]. The maximum tolerable limit (MTL) for aflatoxin in cocoa beans, cocoa butter, and cocoa powder in Bulgaria are 5 ppb, while the MTL in Uruguay and Malaysia are 10 ppb [14].…”
Section: Biodivers Vol 1 No 2 2022 | 63mentioning
confidence: 99%
See 1 more Smart Citation
“…Kacang tanah yang dipanen secara mekanis dan dijemur 4 hari dengan kulitnya terdeteksi tercemar aflatoksin sebanyak 0.43 ppm Jika dilanjutkan selama 45 hari penyimpanan, maka kadar aflatoksin meningkat menjadi 108.5 ppm [10]. Kadar air yang terkandung pada biji kacang tanah akan mempengaruhi laju infeksi Aspergillus flavus dan produksi aflatoksin [11], dimana pada kadar air 5-8% menunjukkan kadar aflatoksin kacang tanah yang disimpan selama 3 bulan adalah 275 ppm [12]. Hal tersebut mengindikasikan kacang tanah yang disimpan telah terinfeksi Aspergillus flavus sejak di lapangan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut Christensen et al, (1992) peningkatan persentase biji rusak selama penyimpanan antara lain disebabkan oleh serangan cendawan. Perbedaan tingkat serangan serangga dan cendawan pada kacang tanah diduga disebabkan oleh perbedaan penanganan pascapanen dan umur penyimpanan (Dharmaputra et al, 2013). Selain itu, kerentanan biji kacang tanah terkontaminasi oleh aflatoksin akibat serangan serangga dan cendawan juga disebabkan oleh jadwal musim tanam.…”
Section: Metode Penelitianunclassified