Kacang tanah merupakan bahan pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, namun pengolahan pascapanen yang kurang tepat menyebabkan turunnya kualitas karena sangat rentan terserang cendawan pascapanen. Penelitian ini bertujuan menentukan kadar air, persentase biji rusak, spesies cendawan pascapanen, persentase biji yang terserang oleh setiap spesies cendawan pascapanen pada biji kacang tanah yang diperoleh dari pasar tradisional Ciampe Bogor. Jumlah sampel biji kacang tanah mentah sebanyak tiga sampel yaitu KTA, KTB, dan KTC. Kualitas fisik biji ditentukan berdasarkan persentase biji utuh, biji keriput, dan biji rusak. Penentuan kadar air menggunakan DELMHORST Model G-7 Mouisture Meter. Metode yang digunakan menentukan persentase biji kacang tanah yang terserang cendawan adalah metode penanaman langsung menggunakan media Dichloran 18% Glycerol Agar (DG18+) dan media Aspergillus Flavus and Parasiticus Agar (AFPA). Hasilnya menunjukkan persentase biji yang rusak pada sampel KTA, KTB dan KTC berturut-turut sebagai berikut: 41%, 50%, dan 30.7%. Kadar air pada sampel kacang tanah KTA, KTB dan KTC berturut-turut sebagai berikut: 6.95, 6.70, dan 8.00. Persentase biji kacang tanah yang terserang cendawan didominasi oleh beberapa spesies antara lain Aspergillus flavus, A. niger, Eurotium chevalieri, dan Synchepalastrum rasemosum.