Kreativitas Guru MI Nurul Hidayah dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa untuk Membentuk Siswa Berprestasi

Abstract

ABSTRACT
 Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar melalui kreativitas yang dilakukan oleh guru di kelas IV MI Nurul Hidayah Bogor tahun akademik 2018/2019. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi dan kuesioner. Kreativitas guru yang ditemukan peneliti seperti kreativitas mengenai cara mengajar dengan cara menyenangkan, mengadakan kegiatan study tour, dan membimbing dalam kegiatan perlombaan di MI Nurul Hidayah tentunya dapat meningkatkan minat belajar siswa karena ketika guru mengajar dengan semangat dan kreatif maka rasa semangat itu pula tentu akan menular kepada siswa yang pada akhirnya dapat menumbuhkan minat belajar siswa dengan baik. Hal ini dibuktikan ketika dilakukan penelitian, siswa terlihat menyenangi pelajaran yang diajarkan oleh guru. Para siswa memiliki minat yang tinggi dalam belajar, suasana kelas yang riuh gembira amat tersirat ketika peneliti melakukan observasi di kelas ketika jam pelajaran berlangsung. Peneliti mendapatkan hasil bahwa dengan adanya kreativitas guru, maka suasana pembelajaran yang menyenangkan dapat terlaksana dengan baik sehingga membuat para siswa dapat dengan mudah menerima pelajaran yang diajarkan. Setelah para siswa dapat dengan mudah menerima pelajaran, siswa tersebut akan merasa senang dengan pencapaian yang dimiliki sehingga minat yang tinggi terhadap belajar pun akan muncul kembali di setiap harinya seiring dengan kepuasan diri masing-masing siswa. Dari hasil penelitian maka peneliti dapat mengambil kesimpulan dan implikasi bahwa kreativitas guru tentunya dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga membentuk siswa berprestasi.

Dampak komunikasi interpersonal terhadapminat dan kepuasaan siswa saat pembelajaran online di SMA Pesat

“…Komunikasi interpersonal yang membangun komunikasi secara efektif akan membuat pembelajaran yang disampaikan akan dipahami oleh siswa yang menerima pembelajaran, kondisi ini akan mendorong siswa berminat dan memiliki kepuasan pada pembelajaran. Seseorang bisa menjadi giat dalam melakukan sesuatu ketika seseorang tersebut memiliki minat yang dapat menarik perhatiannya (Noviana, Rabbanie & Nawawi, 2020). Komunikasi interpersonal yang disampaikan oleh guru kepada siswanya dengan baik akan menjadi sebuah minat bagi seorang siswa untuk mengikuti sebuah pelajaran yang akan disampaikan oleh guru.…”