Korelasi antara Keyakinan Belajar dan Pemahaman Konseptual Kalkulus pada Calon Guru Matematika

Abstract

Abstrak. Keyakinan adalah faktor penting dalam mempengaruhi praktek pembelajaran matematika di dalam kelas. Keyakinan belajar kalkulus diasumsikan memiliki korelasi dengan pemahaman konseptual kalkulus. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara keyakinan belajar kalkulus dan pemahaman konseptual kalkulus. Penelitian menggunakan metode survei dengan desain cross-sectional terhadap 65 orang calon guru matematika yaitu mahasiswa pendidikan matematika pada semester tiga dan lima. Data keyakinan belajar kalkulus dikumpulkan dengan kuisioner. Data pemahaman konseptual kalkulus dikumpulkan dengan menggunakan instrumen Calculus Concept Inventory. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan memakai statistik deskriptif dan inferensial. Statistik deskriptif yang digunakan adalah rata-rata, maksimum, minimum dan standar deviasi. Statistik inferensial yang digunakan adalah korelasi product-moment. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat korelasi signifikan antara keyakinan belajar kalkulus dan pemahaman konseptual kalkulus calon guru matematika, calon guru matematika cenderung memegang keyakinan campuran mengenai belajar kalkulus, dan kemampuan pemahaman konseptual calon guru matematika berada pada kategori rendah. Implikasinya adalah pentingnya menerapkan berbagai pendekatan dalam pembelajaran kalkulus karena kecenderungan calon guru matematika memegang keyakinan campuran serta mempertimbangkan faktor lain diluar keyakinan mengenai belajar kalkulus. Kata Kunci: Keyakinan belajar kalkulus, Pemahaman konseptual kalkulus, Calculus concept inventory

Layers of Mathematical Understanding and Folding Back of Prospective Teachers on Arithmetic Sequence and Series

“…Student teacher candidates still experience conceptual ontological obstacles, namely conditions when students still do not understand the concepts used. The same fact was found in the research of Hoiriyah et al (2019) and Tamba et al (2022), namely that more than 60% of prospective teacher students failed the test that tested mathematical understanding. Based on the exposure to the facts of the literature, it can be concluded that the mathematical understanding of prospective teachers is still low.…”

“…Several studies have been conducted studies related to the mathematical understanding of prospective student teachers. Arifin & Aprisal (2020) and Tamba et al (2022) are examples of researchers who conducted mathematical understanding studies specifically on the conceptual abilities of prospective teacher students. The research was conducted to analyze overall conceptual ability based on the indicators used.…”

“…Based on some of these previous studies, researchers found that research on prospective teachers' mathematical understanding is still limited. Some of them only discuss the conceptual understanding of prospective teachers (Arifin & Aprisal, 2020;Tamba et al, 2022). Whereas mathematical understanding not only includes conceptual understanding but also procedural understanding (Usiskin, 2012).…”

Keyakinan dan mathematics pedagogical content knowledge calon guru matematika: fokus pada domain bilangan

“…Keyakinan berperan dalam setiap pengalaman belajar. Keyakinan adalah faktor penting dalam mempengaruhi praktek pembelajaran matematika di dalam kelas (Tamba et al, 2022). Dalam persiapan guru, ada spektrum keyakinan yang dianut secara mendalam, seringkali tidak teruji, yang memengaruhi bagaimana pendekatan guru masa depan dan praktik terhadap tugas belajar untuk mengajar dan pengetahuan yang mereka bangun dari pengalaman.…”

“…Beberapa studi tentang keyakinan diantaranya mengeksplorasi tentang keyakinan hakikat matematika, keyakinan pembelajaran matematika dan keyakinan pengajaran matematika mahasiswa (Adnan & Zakaria, 2010), keyakinan tentang pengajaran dan pembelajaran serta relasinya dengan pengetahuan matematika dan perencanaan instruksional calon guru dan guru sekolah dasar (Lui & Bonner, 2016) serta korelasi keyakinan dengan pedagogical content knowledge calon guru matematika (Sumartini, 2022). Studi lainnya menyatakan bahwa calon guru tidak konsisten dalam hal keyakinan belajar (Tamba et al, 2022) dan beberapa keyakinan yang tampaknya bertentangan mengenai sifat matematika (White et al, 2006).…”